Golkar Rayakan Hari Ibu dengan Bedah Buku dan Pemberdayaan Perempuan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menggelar acara Silaturahmi Perempuan Golkar dan Bedah Buku Memahat Jejak Merawat Asa karya Sri Suparni Bahlil, pada Jumat, 20 Desember 2024.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan peran perempuan dalam mendukung kemajuan bangsa melalui literasi dan pemberdayaan.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting dari Partai Golkar, termasuk Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian, yang memberikan pandangannya tentang peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Dalam sambutannya, Hetifah menekankan pentingnya literasi sebagai alat transformasi.
“Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas diri dan masyarakat. Perempuan harus terus mengembangkan kapasitasnya agar dapat berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Hetifah.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia beserta istrinya, Sri Suparni Bahlil, atas dedikasi mereka dalam mendukung berbagai kegiatan yang fokus pada pemberdayaan perempuan.
“Ibu Sri adalah inspirasi bagi banyak orang. Melalui buku ini, beliau tidak hanya berbagi pengalaman, tetapi juga memberikan dorongan kepada perempuan untuk terus berani bermimpi dan berkarya,” kata Hetifah.
Buku Memahat Jejak Merawat Asa menggambarkan perjalanan hidup Sri Suparni, termasuk keberaniannya mengambil keputusan besar seperti merantau ke Papua. Hetifah menilai buku tersebut sebagai cerminan keberanian seorang perempuan dalam menghadapi tantangan hidup.
“Keberanian itu adalah sesuatu yang sering diragukan pada perempuan. Buku ini membuktikan bahwa perempuan tidak hanya memiliki kecerdasan dan empati, tetapi juga nyali yang luar biasa,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia acara, Rita Fitria, menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Hari Ibu, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap sosok inspiratif seperti Sri Suparni Bahlil.
“Ibu Sri telah menjadi teladan melalui berbagai peran yang ia jalani. Buku ini menunjukkan dedikasi dan perjuangannya dalam memberdayakan perempuan. Kami berharap semangat beliau dapat menjadi inspirasi bagi seluruh kader perempuan Golkar,” ujar Rita.
Rita juga menjelaskan bahwa salah satu agenda utama dalam acara tersebut adalah bedah buku karya Sri Suparni. Buku ini dianggap sebagai dokumentasi perjuangan seorang perempuan yang mampu memberikan perubahan signifikan dalam lingkungannya, baik sebagai ibu, istri, maupun aktivis.
“Kami ingin menjadikan acara ini sebagai ajang untuk menyebarkan semangat literasi dan pemberdayaan ke seluruh pelosok tanah air. Literasi adalah kunci perubahan, dan perempuan adalah motor penggeraknya,” tambahnya.
Acara Silaturahmi Perempuan Golkar dan Bedah Buku ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek pembangunan. Literasi, sebagaimana disampaikan para pembicara, adalah salah satu cara efektif untuk menciptakan agen perubahan di tengah masyarakat.