Effendi Simbolon Dorong Jokowi dan Megawati Bisa Berdamai, Ini Alasannya
- istimewa
Jakarta, VIVA - Politikus kawakan Effendi MS Simbolon menaruh harapan agar Presiden ke-7 RI Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bisa berdamai. Dia menyebut Megawati dan Jokowi sebagai tokoh bangsa.
Effendi menyampaikan demikian saat acara Simbolon Mar Natal 2024. Effendi merasa sebagai politikus dengan pengalaman lebih 40 tahun, dirinya mendorong Megawati dengan Jokowi bisa mengakhiri perselisihan dan berdamai.
"Saya sedih, sejahat apa sih Pak Jokowi pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Saya sedih, saya prihatin, saya pesan pada Bu Megawati bahwa semua ada waktunya. Kita semua tidak boleh terlalu menghakimi orang," kata Effendi dikutip pada Jumat, 20 Desember 2024.
Effendi menuturkan hingga saat ini masih banyak yang mencintai figur Jokowi. Kata dia, jasa Jokowi bagi partai maupun bangsa Indonesia begitu besar.
Baca Juga: PDIP Resmi Umumkan Pecat Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution
Dia mengatakan jelang puncak perayaan Natal pada 25 Desember, sebaiknya Megawati dan Jokowi berdamai karena keduanya adalah tokoh bangsa.
Pun, Effendi juga optimis dengan kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI. Dia yakin Prabowo bisa membawa RI keluar dari persoalan resesi.
"Presiden Prabowo jadilah nakhoda yang handal untuk melaju membawa Indonesia kepada keadaan yang lebih baik," lanjut eks politikus PDIP itu.
Di acara itu, ratusan marga Simbolon yang tergabung dalam paguyuban Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) termasuk Effendi menggelar Simbolon Mar Natal 2024 . Acara itu digelar di Gedung Smesco, Jakarta pada Kamis malam, 19 Desember 2024.
Status Effendi selaku Ketua Umum PSBI mengatakan acara Simbolon Mar Natal 2024 digelar sebagai bentuk syukur atas kelahiran Tuhan Yesus Kristus.Â
"Bentuk rasa syukur itu kami wujudkan dalam bentuk Simbolon Mar Natal 2024, di mana acara sejenis juga digelar di 156 wilayah termasuk di Amerika yang diikuti oleh sekitar 300 ribu jiwa Marga Simbolon," ujar Effendi.
Â