Golkar Terbuka Bagi Keluarga Jokowi, Gibran: Tunggu Saja
- Kemendikbud
Jakarta, VIVA -Â Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka resmi dipecat dari PDI Perjuangan (PDIP). Ia pun merespons soal kans bergabung ke Partai Golkar dengan meminta masyarakat menunggu kabar selanjutnya.Â
"Tunggu saja," kata Gibran saat menjawab pertanyaan Partai Golkar terbuka menerima dirinya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Selasa, 17 Desember 2024.
Gibran pun tidak menanggapi lebih lanjut terkait akan berlabuh ke partai mana setelah resmi dipecat dari PDIP.Â
Di sisi lain, Gibran mengaku menghormati pemecatan dirinya dari PDIP. Ia mengaku kini akan fokus membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalani tugas kenegaraan.
"Ya kami menghargai dan menghormati keputusan partai. Untuk saat ini, saya pribadi akan lebih fokus membantu Bapak Presiden Prabowo," ujar dia.
Sebagai informasi, PDI Perjuangan resmi memecat Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai. Adapun, pemecatan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor: 1650/KPTS/DPP/XII 2024 yang merupakan perintah langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun membacakan SK tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya menimbang Gibran telah melakukan tindakan melanggar kode etik serta AD/ART partai. Salah satunya Gibran maju sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.Â
Diketahui, Gibran saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Sesuai dengan aturan partai, seharusnya Gibran mendukung pasangan calon yang diusung oleh PDIP, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.Â
"Bahwa sesungguhnya sikap, tindakan dan perbuatan Saudara Gibran Rakabuming Raka, selaku kader PDI Perjuangan yang ditugaskan oleh partai sebagai Wali Kota Surakarta, telah melanggar AD/ART Partai Tahun 2019 serta kode etik dan disiplin partai, dengan tidak mematuhi keputusan DPP partai terkait dukungan calon Presiden dan Wakil Presiden, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung oleh PDI Perjuangan pada Pemilu 2024, dengan mencalonkan diri sebagai calon Wakil Presiden dari partai politik lain (Koalisi Indonesia Maju)," kata Komarudin pada Senin, 16 Desember 2024.
Selain itu, PDIP menilai Gibran maju sebagai cawapres Prabowo karena hasil intervensi kekuasaan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas umur calon presiden dan wakil presiden. Maka itu, PDIP menilai Gibran telah melakukan pelanggaran berat dan disanksi pemecatan.
"Hasil intervensi kekuasaan terhadap Mahkamah Konstitusi merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat," kata Komarudin.Â
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan partainya terbuka jika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin setelah mereka dipecat dari PDI Perjuangan (PDIP).
Dia menyebut Golkar merupakan partai yang inklusif, siapa pun yang ingin mengabdikan diri kepada negara, Golkar menyambut dengan tangan terbuka.
"Golkar itu sangat inklusif. Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya lewat politik lewat partai. Jadi, Golkar sangat inklusif ya," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin, 16 Desember 2024.
Bahlil mengatakan akan memantau perkembangan lebih lanjut usai Jokowi, Gibran, dan Bobby dipecat. "Jadi saya pikir kita lihat perkembangannya dari apa yang menjadi respons ya," ujarnya.