Ngaku Jago Masak, Megawati Minta Prabowo Hitung Ulang Anggaran Program Makan Siang Gratis
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan masukan penting kepada Presiden Prabowo Subianto atas program makan siang gratis bagi anak-anak sekolah.
Sebagai sosok yang sering turun ke bawah mendengar suara rakyat, Megawati pada prinsipnya setuju dengan program tersebut.
"Saya adalah orang yang turun ke bawah, jadi ibu-ibu jangan mentereng-mentereng, tapi turun. Lihat manusia Indonesia yang katanya mau kasih makanan gratis. Setuju, saya benar," kata Megawati saat keynote speach Peluncuran dan Diskusi Buku Berjudul: Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Meski setuju, Megawati menilai perencanaan program makan siang gratis itu perlu dikoreksi karena hanya dianggarkan Rp10 ribu per porsi makanan. Sebagai perempuan Indonesia yang paham kuliner dan pandai memasak, Megawati menilai anggaran itu tidak masuk akal.
"Saya hitung. Lho, saya juga tukang masak, kok. Orang tua saya itu orang Sumatra--Bengkulu. Tradisinya putri pertama harus pinter masak. Alhamdulillah," kata Megawati.
"Kuhitung, ya... Rp10 ribu. Ya, apa ya (apakah cukup?). Apalagi sekarang harga naik," sambungnya.
Putri dari Proklamator RI Soekarno itu menyampaikan saran kepada Presiden Prabowo agar anggaran Rp10 ribu per porsi ini dihitung ulang.
"Hai, Mas Bowo (Prabowo). Kalau denger ini, tolong deh, suruh dihitung lagi," tandas Megawati, yang disambut tepuk tangan ibu-ibu yang hadir dalam acara itu.
Megawati juga merasakan bagaimana kondisi ibu-ibu yang setiap hari berhadapan dengan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak dan mengurus kebutuhan sehari-hari yang harganya terus naik.
"Saya tahu, ngulek cabai segala, ini kemanusiaan, tahu. Loh iya, nanti kalau [harga] udah melambung kan datang ke saya: 'Ibu, ini gimana cabainya sekarang aduh (naik), pusing gua'; Ibu sekarang bawang putihnya naik'."
Dia menegaskan kritik soal anggaran makan siang gratis sebagai koreksi yang membangun agar program yang dibuat Presiden Prabowo lebih realistis.
"Jadi, ya, gitu, sorry ya, Mas (Prabowo), saya mesti kritik. Lha, saya bener kok. Saya suruh ibu-ibu hitung, Rp10 ribu dapete opo to yo? Baru ibu-ibu bilang lha yo opo, paling tempe. Lha iya bener. Saya bisa masak kok," ujarnya.