Sekjen Gerindra: Sekaliber Pak Jokowi Kalau Bersedia Bergabung Kehormatan Besar, Itu Kekuatan
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Yogyakarta, VIVA – Setelah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP, ke partai mana Joko Widodo akan berlabuh menjadi tanda tanya. Sebelumnya Ketum Gerindra yang juga Presiden RI Prabowo Subianto, membuka diri bila memang Jokowi berminat gabung ke partainya.
Presiden RI ke-7 (2014-2019 dan 2019-2024) itu juga sempat bertemu dengan Ketua MPR yang juga merupakan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Pertemuan kedua tokoh ini dilakukan di Solo, Jawa Tengah pada Selasa 10 Desember 2024 kemarin.
Saat ditemui di Yogyakarta pada Rabu 11 Desember 2024, Muzani sempat menyinggung tentang pertemuannya dengan Jokowi. Meski demikian, Muzani menyebut tidak ada ajakan kepada Jokowi untuk bergabung dengan Partai Gerindra pada pertemuan tersebut.
Muzani menuturkan, meski tak ada ajakan namun bila Jokowi ingin bergabung dengan Partai Gerindra, pihaknya akan menyambut baik. Muzani menerangkan jika Partai Gerindra adalah partai yang terbuka.
"Prinsip, Partai Gerindra partai terbuka. Partai terbuka adalah partai yang siapa saja bisa bergabung," kata Muzani usai bertemu Sultan HB X di Keraton Kilen, Rabu 11 Desember 2024.
Muzani menyebut, seandainya Jokowi mau bergabung dengan Gerindra tentu menjadi sebuah kehormatan besar bagi partai berlambang kepala Garuda ini. Apalagi menurut dia, Jokow adalah tokoh besar.
"Bagi kami, orang sekaliber Pak Jokowi yang mantan Presiden 10 tahun memiliki ketokohan besar. Tentu kalau bersedia bergabung, bagi kami kehormatan yang sangat besar dan itu adalah kekuatan," ungkap Muzani.
Meski demikian Ketua MPR RI ini menyerahkan sepenuhnya keputusan bergabung atau tidak dengan Partai Gerindra kepada Jokowi.
"Kami seluruh keluarga besar Partai Gerindra dapat kehormatan. Semua bergantung pada beliau (Jokowi). Kami sampaikan akan kongres pada Februari (2025)," pungkas Muzani.