Riza Patria Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta, Bandingkan Zaman Anies-Sandi

Ketua tim pemenangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Riza Patria dalam konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Ridwan Kamil (RK)-Suswono, Ahmad Riza Patria merespons hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024. Dia juga menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat di Pilkada Jakarta tahun 2024. 

Ketua Timses Ridwan Kamil Berharap Pramono-Rano Sukses Pimpin Jakarta, Ungkap PR Berat ke Depan

"Melihat bahwa Pilkada tahun 2024 ini, di Jakarta khususnya ada masalah yang cukup krusial, yaitu partisipasi daripada pemilih sangat rendah dalam sejarah Pilkada di DKI Jakarta," kata Riza dikutip pada Senin, 9 Desember 2024. 

Ketua timses pemenangan RK-Suswono, Ahmad Riza Patria di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Sekjen Gerindra: Baru Kali Ini MK Mengabulkan Gugatan Presidential Threshold

Riza menyebut partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta tidak lebih dari 53 persen. Dia kemudian membandingkan dengan partisipasi pemilih saat Anies Baswedan maju Pilkada Jakarta 2017, padahal saat ini cuaca dalam kondisi hujan.

"Rata-rata tidak lebih dari 53 persen, sedangkan rata-rata nasional 68 persen. Sementara, dulu saja ketika zaman Pak Anies-Sandi hujan dua hari berturut-turut partisipasi tinggi sekali. Kenapa Pilkada sekarang ini 27 November 2024, Rabu lalu, cuaca cerah tidak ada masalah yang berarti, tapi partisipasi sangat rendah? Tidak hujan, tidak ada masalah yang berarti tapi partisipasinya sangat rendah?," ujarnya. 

Surya Paloh Tak Hadiri Pertemuan Prabowo-Para Ketum Parpol, Nasdem Jelaskan Alasannya

Masalah ini menurutnya perlu dilihat secara serius. Menurut Riza, rendahnya partisipasi pemilih salah satunya diakibatkan karena banyak masyarakat yang tidak mendapatkan undangan memilih. 

Di antaranya, kata dia, masalahnya adalah banyak sekali warga Jakarta yang tidak mendapatkan undangan untuk memilih atau formulir C6. Sehingga, hal ini yang menjadi faktor bahwa pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Inilah yang menyebabkan kami dari pihak pasangan RIDO akan mengajukan permohonan gugatan ke MK terkiat beberapa masalah. Apakah ini disengaja atau tidak disengaja, nanti pada waktunya masyarakat akan tau. Setidaknya, banyak laporan yang menyampaikan banyak tidak menerima undangan, bahkan ada orang-orang tertentu yang dengan sengaja mempengaruhi tokoh-tokoh masyarakat untuk tidak datang ke TPS," pungkas Riza.

Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi

Ditetapkan KPU Jadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Sukseskan Ketahanan Pangan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat resmi menetapkan pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai pemenang pada kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025