Jawaban Jokowi Disebut Sudah Bukan jadi Bagian dari PDIP Lagi
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Solo, VIVA – Presiden ke-7 RI Joko Widodo, angkat bicara terkait pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut Jokowi dan keluarganya sudah bukan lagi menjadi bagian dari partai berlambang kepala banteng.
Sementara di satu sisi, mantan Wali Kota Solo tersebut hingga saat ini masih memiliki kartu tanda anggota atau KTA PDIP.
“Ya berarti partainya perorangan,” kata Jokowi ketika dimintai tanggapannya oleh wartawan di sekitar kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo Jawa Tengah, Kamis, 5 Desember 2024.
Kemudian awak media pun kembali menanyakan bahwa dia saat itu sudah tidak terafilisi dengan partai politik. Dia menjawab, bahwa partai tersebut sekarang merupakan partai perorangan. Partai yang dimaksud merupakan PDIP, partai politik yang menjadi tempat dirinya memulai karir politik dari maju calon wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI (2014-2019 dan 2019-2024).
“Ya partai jadi perorangan, ya udah itu,” ujarnya.
Setelah Jokowi dan keluarganya dinyatakan sudah tidak sebagai kader PDIP oleh Hasto, mantan Wali Kota Solo itu enggan secara blak-blakan menjawabnya. Apalagi akhir-akhir ini nama Jokowi juga disangkutpautkan akan masuk sebagai kader Partai Golkar Hanya saja ketika disinggung soal Golkar, Jokowi kembali menjawab seperti jawaban sebelumnya.
“Partai perorangan,” ucapnya.
Seperti diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI Jokowi dan keluarganya bukan lagi menjadi bagian dari partai politik yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution merupakan kader PDIP.
“Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan ,” kata Hasto dalam konferensi pers yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.
Hasto menyampaikan, bahwa partai telah menilai jika praktik-praktik politik yang dijalankan Jokowi dan keluarganya sudah tidak lagi sejalan dengan cita-cita PDIP yang telah diperjuangkan sejak masa Bung Karno.
“Sehingga itulah yang terjadi, dan kemudian kita melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti,” ujarnya.