Jawa Tengah Bukan Lagi Kandang Banteng? Elite PDIP Bilang Begini
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus merespons soal anggapan bahwa Jawa Tengah (Jateng) tidak lagi menjadi ‘kandang banteng’ atau lumbung suara bagi PDIP di Pemilu dan Pilkada 2024.
Deddy pun mengulas perolehan suara cagub-cawagub Jateng yang diusung oleh PDIP, Adhika Perkasa - Hendrar Prihadi. Dimana, Andika-Hendi disebut-sebut berhasil memperoleh suara kurang lebih 40 persen. Sementara, perolehan suara PDIP pada Pemilu legislatif berkisar 25,6 persen.
Deddy mengatakan bahwa suara final akan ditentukan saat pengumuman nanti. Namun, kalaupun benar raihannya cuma 40-an persen, tetap saja itu lebih besar dari raihan saat pemilu legislatif.
“Jadi artinya pemilih Banteng masih tetap setia dengan PDIP karena angkanya hampir 2 kali lipat pemilu legislatif,” kata Deddy saat sesi tanya jawab dengan wartawan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, dikutip Senin, 2 Desember 2024.
“Itu adalah bukti bahwa Jateng masih menjadi rumah bagi kaum marhaen,” sambung Deddy.
Anggota Komisi II DPR RI ini juga mengulas perolehan suara PDIP pada tingkat Kabupaten/Kota pada Pilkada 2024. Adapun, PDIP berhasil menang di 19 Kabupeten/Kota dari 35 Kabupetan/Kota yang ada di Jawa Tengah.
Angka itu, kata Deddy, bukti bahwa masih ada kader dan pemilih PDIP yang setiap meski di tengah upaya intimidasi dan pengerahan partai coklat atau polisi di Pilkada.
“Jadi kami terima kasih pada warga Jateng terbukti bahwa kepercayaan terhadap PDIP masih tetap tinggi,” terang Deddy.
Sementara, Deddy juga mengingatkan soal kemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng. Dia meminta agar tak berbangga diri. Sebab, sesungguhnya yang menang adalah pihak lain. Deddy pun tak mengungkap pihak lain tersebut.
“Kalau soal gubernur, saya sudah bilang yang menang jangan bangga, karena sesungguhnya bukan dia yang menang tapi yang lain,” jelas Deddy.