Hasto: Kandang Banteng Makin Berkembang Biak di Pilkada 2024

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – PDI Perjuangan (PDIP) mengungkap masih bisa bertahan di tengah banyaknya kepungan di Pilkada Serentak 2024. Namun begitu, PDIP mengklaim beruntung masih bisa bertahan karena rakyat Indonesia masih banyak yang mendukungnya.

Unggul di Semua Wilayah, Koster Minta Maaf kepada Masyarakat Bali

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Dia turut memberikan sebuah apresiasi kepada seluruh masyarakat Indonesia yang masih mau memberikan dukungannya.

Apresiasi diberikan kepada masyarakat Indonesia yang dinilai sudah mau membantu mendukung PDIP di tengah kegelapan demokrasi, akibat campur tangan Polri dan Penjabat Gubernur di Pilkada. 

PDIP: Jateng Bukan Kandang Banteng, tapi Kandang ‘Partai Cokelat’

“Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat, bahkan basis PDI Perjuangan mengalami perluasan,” ujar Hasto kepada wartawan Kamis, 28 November 2024.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 20 November 2024.

Photo :
  • ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
Respons Dasco soal Pernyataan Megawati Ada Pengerahan Aparat di Pilkada Jawa Tengah

Hasto turut memberikan sebuah contoh yakni dalam Pilwalkot Depok. Pilwalkot Depok saat ini sudah berhasil menumbangkan basis PKS.

Selanjutnya, basis PDIP masih bisa menang di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Gunung Kidul yang di dalam sejarah selalu dimenangkan oleh Partai Golkar.

“Tetapi, kali ini justru oleh calon dari Saudari Indah Subekti, yang ketika Pilpres dia yang melakukan perlawanan secara terbuka terhadap intervensi dari Jokowi. Ternyata rakyat Gunungkidul memberikan dukungan terhadap siapa yang berani melawan berbagai intimidasi dengan memenangkan Saudari Indah Subekti,” kata dia.

Pun, Hasto juga turut menyinggung soal kemenangan kader PDIP Masinton Pasaribu di Tapanuli Tengah. Masinton, kata Hasto, menjadi simbol perlawanan sangat kritis terhadap Jokowi, ternyata rakyat memberikan dukungan. 

Lalu, Kota Tebing Tinggi yang dalam sejarahnya tidak pernah dimenangkan oleh PDIP, kini Ketua DPC PDIP Imam Irdian Saragih terpilih sebagai Wali Kota. 

“Demikian pula di daerah-daerah seperti Papua Induk kita berhadapan dengan melawan mantan Kapolda yang ternyata juga, bagaimana Papua Induk itu mereka telah merasakan berbagai bentuk intimidasi, dan mereka memberikan perlawanan dengan memenangkan kader PDI Perjuangan,” ucapnya.

Karena itu, secara total berdasarkan rekapitulasi sementara. Kalau sebelumnya PDIP hanya menang di 6 gubernur, maka sekarang kami memenangi 14 provinsi. “Kemudian yang berasal dari kader itu sebelumnya juga hanya sekitar 5, kemudian sekarang menjadi 9,” lanjutnya.

Kemudian, kata Hasto, PDIP juga berhasil menang di wilayah Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat.

“Jadi mengapa PDIP banyak memenangkan di Papua, karena Papua menjadi simbol eksploitasi. Berbagai upaya-upaya untuk membangun infrastruktur jalan, mereka itu menjadi bagian dari kepentingan oligarki untuk memperluas eksploitasi sumber daya alam yang ada di Papua. Sehingga mereka memiliki respon dengan memenangkan PDIP, termasuk di Sumatera Barat itu menunjukkan perluasan basis dari PDIP,” tambahnya.

Politikus PDIP itu mengatakan, bahwa PDIP berhasil menang di Provinsi Riau. Menurutnya, kemenangan ini merupakan kali pertama PDIP berhasil memenangkan pemilu legislatif dan pemilihan gubernur. 

“Artinya, ini juga menunjukkan bagaimana ketika kandang banteng dicoba diambil alih, yang terjadi justru kandang banteng ini berkembang biak. Malah dukungan rakyat memperluas, jadi dari kandang banteng di wilayah Sumatera,” tukasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya