KPU Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada Jakarta 2024 Menurun, Apa Sebabnya?

Ilustrasi pilkada serentak 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta mengaku partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta menurun dibandingkan perhelatan Pilpres lalu. Hal tersebut didapat KPU berdasarkan pantauan sementara di lapangan.

KPU to Announce Regional Election Results on December 15

"Jadi memang dari pantauan kami sementara, meskipun kami belum mendapatkan hasilnya secara detail, mengenai berapa jumlah pemilih yang kemarin menyalurkan hak suaranya di TPS, namun pantauannya sementara partisipasinya di bawah partisipasi pada saat Pilpres dan Pileg kemarin," ujar Komisioner KPU Jakarta, Astri Megatari kepada wartawan di kantornya, Kamis, 28 November 2024.

Anggota KPU DKI Jakarta, Astri Megatari di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Timses RK-Suswono Buka Sayembara Rp 10 Juta Buat Ungkap Kecurangan Pilkada Jakarta

Astri mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi terkait program-program sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, khususnya di Jakarta. 

"Jadi terkait hal ini memang tentunya kami akan melakukan evaluasi lagi mengenai program-program kegiatan sosialisasi yang sudah kami jalankan," kata Astri. 

KPU Sebut Data Sirekap di Pilkada Jakarta Sudah 100 Persen

Ia menegaskan bahwa KPU Jakarta sudah menjalankan tugas dengan baik terkait masalah sosialisasi maupun penyampaian informasi kepada publik. 

"Berbagai cara sudah kami lakukan, lebih dari 100 titik kami sudah lakukan sosialisasi ke komunitas, ke ormas, kemudian juga selain itu kami juga lakukan sosialisasi ke sekolah, ke kampus untuk pemilih pemula dan pemilih muda. Lalu kemudian juga sosialisasi kami lakukan hingga ke tingkat kelurahan. Bahkan ada beberapa kelurahan yang mereka datang hadir ke forum-forum warga," kata Astri.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU Jakarta, Wahyu Dinata juga mengaku partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024 cenderung menurun. Ia membandingkan dengan data pada Pilkada 2007 hingga 2017.

"Tingkat partisipasi kami misalnya di 2007 ya, awal 2007 itu sekitar 65 persen, di 2012 juga 65 persenan, di 2017 memang agak tinggi ya, kalau saya tidak salah 78 persen. Jadi kami sedang merekap juga, tentu saja kami akan melakukan evaluasi, kalau memang ada penurunan tingkat partisipasi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya