Bawaslu Telusuri Klaim Temuan Money Politics yang Dibongkar Kubu RK-Suswono

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Puadi
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, VIVA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI merespons pernyataan Tim Pemenangan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 01 Ridwan Kamil (RK)-Suswono yang mengeklaim mengantongi bukti dugaan kecurangan di Pilkada Jakarta 2024. 

Salah Masuk TPS, Tangerang Gelar Pemungutan Suara Ulang Hari Ini

Anggota Bawaslu RI Puadi menyebut pihaknya telah menerima informasi terkait dugaan kecurangan tersebut dan menginstruksikan jajarannya di tingkat provinsi kabupaten/kota untuk menindaklanjutinya.

“Artinya, bahwa informasi awal tersebut memang perlu dalam proses penelusuran ya. Artinya, kita tidak menunggu laporan, tapi ternyata sampai perkembangan terakhir, tadi kita sudah crosscheck di DKI memang belum ada laporan,” kata Puadi kepada wartawan, dikutip pada Kamis, 28 November 2024.

Satu TPS di Pemalang Lakukan Pemungutan Suara Ulang Gara-gara Ulah Pasutri Ini

Cagub-cawagub Jakarta nomor urut 01, Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu, 27 November 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Puadi melanjutkan, meski belum ada laporan yang disampaikan kepada Bawaslu, pihaknya akan menelusuri beberapa titik warung kopi yang diduga menjadi lokasi pelanggaran berupa politik uang dan pembagian sembako.

Kubu RK-Suswono Desak Bawaslu Gelar PSU Buntut Surat Suara Tercoblos Duluan di Pinang Ranti

“Tetap informasi awal yang datang, kami sudah minta pada jajaran untuk melakukan penelusuran terhadap informasi di beberapa titik-titik di warkop tersebut,” ujar Puadi.

Tim pemenangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono mengungkap temuan praktik money politics berupa pembagian sembako hingga amplop yang selama masa tenang Pilkada Jakarta 2024.

"Didapati adanya dugaan pembagian sembako secara masif di masa tenang ini serta pembagian amplop yang dilakukan oleh pihak-pihak atau pasangan calon lain," kata Ketua timses RK-Suswono, Ahmad Riza Patria, dalam konferensi pers di Kantor DPD Partai Golkar, Jakarta Pusat, Senin. 

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Riza menjelaskan, dugaan money politics tersebut dia ketahui berdasarkan laporan dari kader, ormas hingga relawan yang tergabung dalam timses RK-Suswono. 

"Kami menerima beberapa laporan, perkembangan, foto dan video dari seluruh kader, ormas serta relawan yang masuk ke tim pemenangan," tutur dia. 

Dia mencontohkan, praktik money politics tersebut terjadi di Kelurahan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Ada 1.000 warga yang ditargetkan menerima amplop dengan isi sekitar Rp100-200 ribu.

"Ini saya baru dapat laporan masuk di kelurahan Kemanggisan, Palmerah, ada 18 RW direncakan masing-masing 1.000 orang. Sekarang akan dibagikan ada yang Rp 100, 150, sampai 200 ribu per orang. Jadi money politics sudah dilakukan paslon lain," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya