Quick Count Bobby Unggul, Edy Rahmayadi Minta Masyarakat Tunggu Hasil Resmi KPU

Calon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Sumatera Utara, VIVA - Meski kalah hasil quick count Pilkada Sumatera Utara 2024, calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi meminta masyarakat untuk sabar menunggu hasil real count perhitungan berjenjang dari KPU Sumatera Utara dan jajarannya. 

Pantau Uji Coba Makan Gratis di Medan, Bobby Nasution: Lauk Ikan Nila Danau Toba

Dalam sejumlah lembaga survei ditayangkan di televisi nasional, menempatkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera utara nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya sekitar 65 persen. 

Sedangkan, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala sekitar 35 persen.

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

Edy Rahmayadi mengatakan, berdasarkan data dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan, yang masuk hasil rekapitulasi sebesar 30 persen. Dirinya tidak jauh berbeda perolehan suara dari Bobby-Surya. 

"Quik Count posisinya di 65 persen dan 35 persen, terus kita cek kemari BSPN PDIP Sumut, baru 30 persen terdata di tempat ini. Kondisinya juga tidak terlalu jauh beda, posisinya di 60 persen, 40 persen, walaupun baru 30 persen data yang masuk," jelas Edy di Kantor DPD PDIP Sumatera Utara Kota Medan pada Rabu, 27 November 2024.

Demokrat Ogah Ikut Campur Urusan PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran

Calon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Pada Pilkada Serentak tahun 2024 ini, DPD PDIP Sumatera Utara membentuk lembaga yang diberi nama BSPN. Mereka bertugas untuk mentabulasi perolehan suara seluruh pasangan calon secara manual, berdasarkan Formulir C-1. Edy Rahmayadi memantau langsung BSPN di Kantor DPD PDIP Sumatera Utara. 

Bukan saja hasil penghitungan suara di tingkat TPS untuk Pilgub Sumatera Utara, tapi juga perolehan suara pasangan calon Bupati-Wakil Bupati, dan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota. 

Melihat kegiatan di Ruang Hitung BSPN PDIP Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyampaikan apresiasi karena petugas yang melakukan input data, bekerja dengan sungguh-sungguh. Mereka terhubung langsung dengan kader-kader partai yang melakukan input data hasil dari Formulir C-1, dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Sesuai laporan dari kabupaten/kota yang masuk ke BPSN Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan perolehan suara Pilgub Sumatera Utara masih sangat dinamis. Karena, jumlah suara dan TPS yang masuk masih sangat sedikit, masih di bawah 30 persen. 

"Makanya kita ikuti saja sampai nanti menjadikan kepastian," ucap mantan Pangdam I Bukit Barisan itu. 

Sebagai salah satu kontestan di Pilgub Sumatera Utara, dia mengaku sangat menghormati suara yang telah diberikan masyarakat. 

"Inilah demokrasi, rakyat yang memilih. Rakyatlah yang memberikan amanah kepada siapa yang dikehendaki rakyat," kata mantan Pangkostrad itu.

Menjawab pertanyaan tentang pelaksanaan pemungutan suara, Edy Rahmayadi mengaku menerima informasi adanya indikasi pelanggaran, dan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat karena hujan. 

"Ada yang terhenti, tertunda, nanti kita lihat. Ada Bawaslu dan KPU Sumut. Ada juga partai pengusung, juga tidak akan diam. Kita tunggu bagaimana evaluasi, yang benar ini," sebut Edy.

Sekretaris DPD PDIP Sumatera Utara, Sutarto juga meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU Sumatera Utara.

"Karena sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan KPU, pedoman kita adalah rekapitulasi hasil C-1. Jadi pedoman kita ada di situ," katanya. 

Sutarto mengungkapkan, DPD PDIP Sumatera Utara membentuk Lembaga BSPN, yang bertugas mentabulasi hasil penghitungan suara berbasis Formulir C-1. "Dengan itu, maka kita punya hitungan akurat dari di 33 kabupaten/kota,” ucapnya.

Sementara Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin mengaku tidak terkejut dengan hasil quick count yang memenangkan Bobby-Surya. Karena kata Aswim, tiga hari yang lalu sudah disampaikannya tentang rekayasa hasil quick count. 

"Walaupun dia pakai metode apapun, kami tim hukum menganggap itu hanya lelucon," katanya. 

Dikatakan Yance, pihaknya masih percaya Edy-Hasan masih unggul dalam perolehan suara pada Pilgub Sumatera Utara. Namun, harus diingat bahwa pelaksanaan Pilkada di Sumatera Utara ini tidak sedang baik-baik saja.

Kata dia, Tim Hukum Edy-Hasan akan membuktikan bahwa ada proses yang tidak benar setelah pengumuman KPU nantinya.

"Karenanya, kita tetap mengimbau kepada seluruh pemilihan tetap semangat, tetap menjaga situasi kondusif untuk Sumatera Utara. Karena kita yakin perolehan suara Edy-Hasan jauh lebih unggul dari pada pasangan yang lain. Karena, kami menemukan sejumlah bentuk kecurangan yang dilakukan," kata Yance. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya