Indikator Politik: Elektabilitas Pramono-Rano Ungguli Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA - Elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno kembali teratas daripada dua pasangan calon lainnya, menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Tingkat keterpilihan Pramono-Rano 42,9 persen, berdasarkan hasil survei itu, sementara Ridwan Kamil (RK)-Suswono 39,2 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 5,1 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai bahwa selisih elektabilitas Pramono-Rano dan RK-Suswono tidak terlalu jauh berdasarkan data statistik. Ia juga menilai pasangan Pramono-Rano belum berpeluang menang satu putaran di Pilkada Jakarta.
"Pramono-Doel dan RK-Suswono masih belum aman secara statistik, apalagi peluang menang satu putaran," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Jumat, 22 November 2024.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik melalui telepon, pasangan Pramono-Rano kembali unggul daripada kedua pasangan calon lainnya. Pramono-Rano mendapat 42,1 persen suara, sementara Ridwan Kamil-Suswono 40,5 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 4,8 persen.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1600 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1600 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional. Berhubung kecilnya populasi Kepulauan Seribu, kami tidak ikut sertakan dalam sampel.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Wawancara dilakukan pada 30 Oktober - 8 November 2024.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.