Unggul Versi Survei SMRC Pilgub Jateng, Andika-Hendi: Potret Bagi Kita untuk Berkaca
- Teguh Joko Sutrisno
Semarang, VIVA - Pasangan calon atau paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul versi hasil survei terbaru Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Potret hasil survei SMRC dilakukan jelang pencoblosan Pilgub Jateng 2024.
Menanggapi itu, cawagub Hendrar Prihadi alias Hendi meminta agar seluruh timnya beserta relawan terus bekerja keras. Ia mengatakan agar tak terlena dengan hasil survei.
"Survei itu adalah potret bagi kita untuk berkaca. Kalau unggul ya Alhamdulillah, kalau lagi kalah ya kita harus kekerasan keras, kata Hendi usai deklarasi alumni KNPI Jateng dukung Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu 17 November 2024.
Dia menyampaikan ke barisan pendukungnya termasuk tim pemenangan agar terus fokus dan tidak terpengaruh dengan hasil survei.
"Saya selalu sampaikan kepada temen-temen untuk tidak terpengaruh hasil survei, dan tetap fokus bekerja keras," jelas Hendi.
Dalam rilis survei terbarunya, SMRC menempatkan paslon Andika-Hendi unggul atas rivalnya yaitu paslon nomor urut 2 Ahmad Luthdi-Taj Yasin.
Survei SMRC dilakukan dalam kurun waktu 7-12 November 2024 atau setelah dua kali debat berlangsung. Sebanyak 1.210 sampel dilibatkan dalam survei.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jateng yang punya hak pilih dalam pemilihan umum atau mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel dipilih dengan metode multistage random sampling. Pun, toleransi kesalahan atau margin of error survei diperkirakan ±2.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil survei SMRC ini menempatkan Andika-Hendi untuk sementara unggul atas Luthfi-Taj Yasin. Pasangan Andika-Hendi dapat dukungan 50,4 persen. Sementara, Luthfi-Taj Yasin 47 persen. Masih ada 2,6 persen yang belum menentukan pilihan.
Namun, selisih dua paslon hanya 3,4 persen. Lalu, margin of error 2,9 persen. Padahal, dibutuhkan selisih 2 kali angka margin of error atau 5,8 persen untuk menyatakan perbedaan dukungan kedua paslon signifikan.
Maka itu, selisih angka dua paslon di bawah 5,8 persen, maka SMRC beri kesimpulan bahwa elektabilitas dua paslon relatif seimbang.
"Karena itu, dukungan kepada kedua pasangan dapat dikatakan seimbang untuk sementara ini,” ujar Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV yang disiarkan pada Sabtu, 16 November 2024.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno-Semarang