Solusi Penanganan Banjir Ala Rano Karno dan Suswono saat Debat Pamungkas

Rano Karno, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta
Sumber :
  • Youtube KPU DKI

Jakarta, VIVA – Cawagub Jakarta nomor urut 1 dan nomor urut 3 yakni Suswono dan Rano Karno alias Si Doel ternyata memiliki caranya masing-masing dalam menangani banjir di Jakarta. Keduanya rupanya memiliki kesamaan dalam menangani banjir.

Terkuak! Pesan Terakhir Benyamin Sueb ke Rano Karno Sebelum Meninggal Dunia

Dalam debat pamungkas, Rano Karno turut menanggapi pernyataan Kun Wardhana selaku cawagub nomor urut 2 yang mendapat pertanyaan dari moderator. Pertanyaan dari moderator itu yakni terkait dengan kebijakan holistik dan terukur dalam menangani banjir yang terus melanda wilayah Jakarta.

Rano, yang diberi kesempatan menanggapi pernyataan Kun Wardhana mengatakan bahwa diperlukan adanya pembangunan waduk hingga sumur resapan.

Anies Baswedan Ucapkan Selamat ke Pramono-Rano: Kemenangan Rakyat Jakarta

"Pembangunan waduk untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta sangat dibutuhkan. Kemudian selanjutnya adalah kita harus segera melakukan normalisasi sungai, dan menambah jumlah sumur resapan," ujar Rano Karno di debat pamungkas, Minggu 17 November 2024.

Kemudian, Rano berjanji akan membangun sarana jaringan utility terpadu kabel tidak menumpuk di drainase. Pun, pasukan oranye atau Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) harus siap siaga setiap saat.

RK-Suswono Batal Gugat ke MK, Pentolan Timses: Kami Ikut Arahan Pimpinan

"Banjir akan menjadi salah satu prioritas APBD DKI 2025, normalisasi sungai harus segera diselesaikan," sebutnya.

Suswono, Debat Ketiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta

Photo :
  • Youtube KPU DKI

Sementara itu, Suswono mengatakan dia bakal membangun bendungan atau waduk. Hal itu dilakukan dari hulu ke hilir.

"Perlu dibangun bendungan atau waduk-waduk baru yang cukup signifikan untuk menahan agar laju air tidak langsung ke Jakarta," ucap Suswono.

"Di tengah kemudian kita bangun juga sumur-sumur resapan dan juga biopori agar tanah air di Jakarta sendiri bertambah," lanjutnya.

Solusi terakhir, menurutnya yakni Giant Sea Wall. Pembangunan itu dilakukan satu paket untuk Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya