Survei Pilbup Kukar, Elektabilitas Petahana Edi-Rendi 60%

Pasangan calon bupati-wakil bupati Kutai Kartanegara, Edi dan Rendi
Sumber :
  • Istimewa

Kukar, VIVA – Lembaga survei SCL Taktika, baru saja merilis hasil temuannya dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kutai Kartanegara (Kukar) 2024. Hasilnya, elektabilitas Pasangan Petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin (Edi-Rendi), berhasil mencapai 60 persen.

Indikator Politik: Dedi Mulyadi Unggul Telak 71,5 Persen di Pilgub Jawa Barat

Menanggapi temuan tersebut, CEO SCL Taktika, Iqbal Themi, mengungkapkan, bahwa tingginya perolehan elektabilitas yang dimiliki Edi-Rendi, tentu disertai dengan alasan yang kuat. Di mana masyarakat puas akan kinerja Edi-Rendi selama ini, sehingga masih menaruh percaya untuk pasangan tersebut. 

“Secara politik, unggulnya elektabilitas paslon petahana ini sejalan dengan tingginya tingkat approval rating atau masyarakat yang puas terhadap kinerja petahana selama memimpin Kukar,” ujar Iqbal, pada Minggu 10 November 2024.

Elektabilitas Egi-Syaiful Unggul, Warga Dinilai Ingin Paslon yang Sejalan dengan Pemerintahan Prabowo

Ilustrasi pilkada serentak 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Diketahui, dalam rilis hasil survei SCL Taktika, periode (12-18 Oktober) 2024, menunjukkan, bahwa Pasangan Edi-Rendi memimpin perolehan elektabilitas, dengan mencapai 60,6 persen.

Elektabilitas Atang-Annida Sisakan 2 Persen dari Dedi-Jenal, Menurut Survei Trust Indonesia

Capaian elektabilitas 60,6% tersebut, juga berhasil mengungguli dua kompetitor lainnya. Yakni Dendi-Alif (23.2%) dan Awang-Jaiz (3.6%).

“Terkait elektabilitas masing-masing paslon, ketika Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kukar dilakukan saat periode survei berlangsung (12-18 Oktober 2024), maka temuan survei kami mengkonfirmasi elektabilitas Paslon Edi-Rendi unggul di angka 60.6%," ujar Iqbal. 

"Lalu disusul Dendi-Alif (23.2%), dan paslon independen Awang-Jaiz (3.6%). Sementara jumlah Undecided Voters atau pemilih yang belum punya pilihan tersisa 12.7%,” tambahnya.

Meski demikian, Iqbal menyampaikan, pergeseran suara masih akan terus terjadi di Pilbup Kukar, hingga hari pencoblosan tiba, pada 27 November mendatang. 

“Kalau kita lihat datanya, pergeseran dukungan politik pada Pilkada Kukar masih akan terus berlangsung signifikan hingga menjelang hari H pencoblosan. Karena ada 36.4% pemilih Kukar masih akan mengubah pilihannya. Gimana pun Swing Voters sebesar 36.4% terkategori tinggi dan menjadi faktor kunci yang menentukan pemenang Pilkada Kukar saat pencoblosan nanti,” ungkap Alumni Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya