Cara Jangka Pendek dan Panjang Airin-Ade Tangani Kemiskinan di Banten

Pasangan cagub-cawagub Banten, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi
Sumber :
  • Istimewa

Banten, VIVA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi cukup mantap mematangkan rencana program pengentasan kemiskinan. Pasangan nomor urut 1 ini menyiapkan banyak program untuk penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Tim Hukum Airin-Ade Lapor Bawaslu dan Polisi, Bilang Ada Fitnah Politik Uang di Pilkada

Beberapa program yang akan dilaksanakan disampaikan Ade Sumardi saat debat kandidat cagub-cawagub Banten kedua yang digelar di Jakarta, Kamis malam, 7 November 2024.

“Penanganan kemiskinan ekstrim harus diselesaikan dengan dua cara. Pertama jangka pendek, dan kedua adalah jangka panjang,” ujar Ade.

Airin Ungkap Hadapi Banyak Ujian di Pilkada Banten: Doa Masyarakat Beri Kemudahan

Pasangan cagub-cawagub Banten, Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi

Photo :
  • Istimewa

Dalam jangka pendek, harus dipastikan tidak ada masyarakat Banten yang tidak bisa makan. “Bantuan sosial harus masuk, baik untuk yatim piatu, hingga orangtua lanjut usia yang membutuhkan,” ujar mantan wakil bupati Lebak ini.

Debat Ketiga Pilgub Jateng, Andika Perkasa Targetkan Pertumbunan Ekonomi 6,5 Persen

Dalam jangka panjang, pengentasan pengangguran melalui berbagai pelatihan akan dilakukan. Menurut Ade, Balai Latihan Kerja (BLK) bukan sekedar hadir dalam bentuk gedung, tetapi harus turun langsung ke masyarakat.

“Kita dorong ada BLK mobile. Bukan saatnya rakyat yang mencari pemerintah, tapi pemeirntah yang harus turun ke rakyat. Melatih generasi muda untuk berdaya dan mandiri,” ujarnya. 

Menurut Ade, program pengentasan pengangguran harus terintegrasi dan banyak program. “Semua program harus terpadu, sehingga pengentasan kemiskinan bisa teratasi dengan nyata,” ujarnya. Termasuk bantuan perbaikan rumah tidak layak huni.

Keterpaduan pengentasan kemiskinan ini pernah disampaikan Cagub Banten Airin saat silaturahmi dengan warga. Airin menilai, berbagai program untuk menekan angka pengangguran, juga akan mengikis jumlah kemiskinan.

“Kita kembangkan sekolah vokasi berbasis siap kerja. Selain itu, ada proses evaluasi juga terkait pendidikan kejuruan,” ujar Airin. 

Airin-Ade juga punya program Muda Berdaya. Mendorong kemandirian pemuda untuk mengembangkan usaha. “Pemberdayaan pemuda ini kita turunkan hingga ke pesantren-pesantren. Program Santri Innovator dan Santri Bertani, akan mendorong peningkatan ekonomi di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Ada juga program Kartini Banten, edukasi literasi keuangan keluarga, peningkatan peran PKK, hingga perlindungan anak yatim dan tidak mampu secara ekonomi. “Kita harus mampu memfasilitasi panti-panti sosial, memberikan bantuan dan pemberdayaan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial,” ujarnya.

Airin menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan (stakeholder). Melalui konsep pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media massa. “Sinergi dan kolaborasi ini akan menciptakan kesejahteraan dan Banten maju bersama,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya