Anggota DPRD Diduga Selingkuh 14 Tahun Hingga Punya Anak, Partai Demokrat Turun Tangan!
- Mirror Adv
VIVA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor dari Partai Demokrat, Candra Kusuma, kini menjadi sorotan publik setelah diduga terlibat dalam perselingkuhan yang berlangsung selama 14 tahun. Bahkan, hasil dari hubungan gelap tersebut dilaporkan telah menghasilkan empat orang anak.
Dugaan perselingkuhan ini diungkapkan oleh putri Candra sendiri, Nita Ainir, yang mengungkapkan kekecewaannya lewat cuitan di akun media sosial X (Twitter) miliknya pada Selasa, 4 November 2024.
Dalam cuitannya, Nita menuturkan bahwa ayahnya telah diam-diam menikah dengan wanita lain sejak tahun 2010, bahkan memiliki anak dari pernikahan tersebut.
"Punya Bapak ternyata nikah sama cewek lain, sampai punya anak 4 dari tahun 2010. Ternyata selama ini dia orang kaya alias direktur. Sekarang jadi DPRD Kabupaten Bogor," tulis Nita melalui akun @nitaainir.
Nita juga mengungkapkan kekecewaannya karena Candra sering mengaku miskin dan jarang memberi kabar kepada keluarganya yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur.
Selama bertahun-tahun, Candra dilaporkan hanya mengunjungi keluarga Nita di Sidoarjo sebulan sekali dengan alasan bekerja di daerah pegunungan. Nita juga mengaku telah beberapa kali meminta nafkah kepada ayahnya, namun tidak mendapat tanggapan.
Candra sendiri menikah dengan ibu Nita pada tahun 2004, tetapi diduga menikahi wanita lain pada tahun 2010 tanpa sepengetahuan keluarganya.
Isu perselingkuhan yang kini mencuat di publik ini telah sampai ke Partai Demokrat, yang merupakan partai Candra.
Menanggapi isu yang menyeret kadernya ini, pihak Partai Demokrat memastikan akan menelusuri dugaan tersebut lebih lanjut.
"Masalah ini sudah ditindak oleh partai, mohon doanya," tutup Nita dalam unggahannya.
Akun resmi Partai Demokrat di unggahan lain juga menyatakan pihaknya segera menindaklanjuti laporan ini.
"Terima kasih informasinya, sahabat. Kami segera tindaklanjuti," tulis akun @PDemokrat pada Selasa, 5 November 2024.
Dugaan perselingkuhan ini menjadi sorotan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan etika dan integritas anggota dewan yang seharusnya menjadi teladan bagi publik.