Plus-Minus Serangan Vulgar Luluk ke Khofifah di Debat Pilgub Jatim Kedua

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak saat menjalani debat pilkada di Grand City, Surabaya, Minggu, 3 November 2024.
Sumber :
  • ANTARA

Surabaya, VIVA – Debat publik Pilgub Jatim kedua di Grand City Convex Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 3 November 2024, malam lebih seru dibandingkan debat kandidat perdana sebelumnya. Masing-masing paslon terlihat lebih hangat dan berkualitas.

Yang menarik disorot ialah serangan langsung terbuka oleh Cagub Jatim nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah ke Cagub Jatim nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa. "Gaya debat Mbak Luluk yang straight menembak paslon inkumben [menarik disimak]," kata pakar komunikasi politik dari UTM Surokim Abdussalam kepada VIVA, Senin, 4 November 2024.

Menurut peneliti senior Surabaya Survey Center itu, gaya serangan Luluk ke Khofifah itu adalah strategi untuk mengerek elektabilitas. Itu bagus dan pernah tersuguhkan dalam debat kandidat di Amerika Serikat yang masyarakatnya memiliki gaya komunikasi tingkat rendah.

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah (kiri) dan Lukmanul Khakim (kanan) berpose saat mendaftar di Kantor KPU Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 29 Agustus 2024.

Photo :
  • ANTARA/Rizal Hanafi

Namun jika diterapkan di Indonesia yang high context politics, termasuk dalam konteks debat Pilgub Jatim, gaya menyerang secara lugas dan terbuka Luluk ke Khofifah bisa jadi senjata makan tuan bila tidak hati-hati. "Teknik memukul straight model begitu menurut saya kurang efektif," ujar Surokim.

"Dalam pandangan saya, gaya itu sangat lugas, kurang persuasif, terlalu vulgar, dan kurang empatik. Menurut pandangan saya, gaya Mbak Luluk itu lebih dekat memukul dan menjatuhkan dan menurut saya sulit untuk efektif," imbuhnya.

Surokim berpendapat bahwa ada perbedaan antara memukul dan mencubit. Hal itu yang perlu dipahami oleh Luluk. "Perlu kemasan dan gaya yang lebih empatik lagi. Saya pikir strategi itu dikembangkan untuk bisa menyasar ceruk para pemilih rasional dan swing voters di perkotaan," tandasnya.

Secara umum, papar Surokim, debat kedua berjalan cukup bagus, penuh semangat, agresif, dan berkualitas. Debat kedua bisa menjadi edukasi politik dan referensi bagi pemilih di Jawa Timur. 

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

"Masing-masing paslon sudah menyuguhkan perdebatan yang menarik dan hangat. Termasuk bagaimana para paslon menawarkan solusi, baik di level policy maupun operasional jangka pendek dan jangka panjang," ujar Surokim.

Selain Luluk dan Khofifah, Surokim berpendapat bahwa Cawagub Jatim nomor urut 2 Emil Dardak dan Cawagub Jatim nomor urut 3 Zahrul Azhar Asumta tampil menonjol sehingga bisa mengimbangi irama perdebatan. "Mereka berempat cukup impresif dalam penampilan kali ini," ujarnya.

Ucapkan Terima Kasih ke Anies, Pramono Janji Lanjutkan Programnya di Jakarta

"Catatan saya terhadap semua paslon di sesi mendatang perlu penguatan lagi untuk policy strategis sehingga bisa lebih mantab di level operasionalnya. Tidak saja mengandalkan best practices, tetapi juga penguatan future practices sehingga para paslon bisa menunjukkan visi kepemimpinan publik yang progresif visioner."

Kapolda Kalsel Irjen Pol Winarto bergandengan tangan bersama paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel

Polda Kalsel Gelar Deklarasi Pilkada Damai 2024, Hadir Cagub Acil Odah dan H Muhidin

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Kapolda Kalsel), Irjen Pol Winarto memastikan akan memaksimalkan kesiapan pengamanan jelang proses pemungutan suara.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024