Momen Luluk Sindir Khofifah yang Pamer Penghargaan di Debat Kedua Pilgub Jatim

Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dapat nomor urut 1
Sumber :
  • PKB

Surabaya, VIVA Debat Pilgub Jatim kedua di Grand City Convex Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu malam, 3 November 2024, lebih seru dibandingkan debat pertama. Tiga pasangan calon atau paslon saling sanggah dalam forum debat semalam namun suasana kondusif tetap terjaga.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak lebih banyak dengan menyampaikan pencapaiannya selama memimpin Jawa Timur di periode pertama. Beberapa sektor ia sebut sebagai contoh keberhasilan.

Salah satu yang disinggung Khofifah-Emil terkait investasi yang tumbuh selama lima tahun memimpin Jatim. Khofifah dalam kesempatan itu mengutip hasil penelitian Lee Kuan Yew Institute yang menyebut investasi di Jatim adalah kedua yang terbaik secara nasional setelah DKI Jakarta.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Pertumbuhan tersebut berdampak langsung pada terbukanya lapangan pekerjaan. Dampak turunannya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jatim lebih rendah dari TPT nasional. Lalu, kata Khofifah, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim juga lebih tinggi daripada IPM nasional.

Di pengelolaan birokrasi pemerintahan, Khofifah juga mengklaim pihaknya sudah melakukan reformasi birokrasi yang menyeluruh. Upaya itu salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi. 

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak saat menjalani debat pilkada di Grand City, Surabaya, Minggu, 3 November 2024.

Photo :
  • ANTARA

Menurut dia, dengan pemanfaatan teknologi, masyarakat bisa mengakses segala pelayanan dengan mudah.

Khofifah pun sempat memamerkan ratusan penghargaan, baik regional, nasional, maupun internasional, berkat keberhasilan dirinya dan Emil selama memimpin Jatim. Total 738 penghargaan. 

"Hampir dua hari sekali kami mendapatkan penghargaan," ujar Khofifah.

Sementara, Cagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menanggapi serangkaian pencapaian dan penghargaan yang dipaparkan Khofifah dengan sindiran-sindiran. Luluk menyoroti apa yang disampaikan Khofifah tak sesuai dengan fakta yang ia temukan di lapangan.

"Kita punya data terakhir ada 19,2 persen atau setara dengan 2.158.000 rumah tangga di Jawa Timur yang tidak punya jamban sehat. Dan, indeks kualitas lingkungan hidup di Jawa Timur juga peringkat 21 dibandingkan dari seluruh Indonesia,” kata Luluk.

Luluk lalu menyinggung soal penyidikan kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), seperti kasus dana gibah dari APBD Jatim yang sampai sekarang masih terus dikembangkan KPK. 

Ia menuturkan dengan merujuk data Indonesia Corruption Watch (ICW) pada 2023, Jatim merupakan provinsi dengan kasus korupsi terbanyak di Indonesia.

Menurut Luluk, semua itu adalah masalah dan tantangan yang harus dihadapi Jatim ke depan. Kata dia, diperlukan kepemimpinan yang cerdas, adaptif, solutif, dan antikorupsi untuk mengatasi itu. 

"Apabila bapak ibu percaya pada kita, Luluk-Lukman kita pastikan tidak ada lagi kantor pemerintahan yang digeledah KPK," ujarnya.

Begitu juga dengan Luluk, Cagub Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini alias Risma juga menjanjikan birokrasi yang bersih dan antikorupsi apabila terpilih sebagai Gubernur Jatim. Ia bersama tandemnya, Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans berjanji akan berikan pelayanan yang mudah dan bisa diakses sampai di pelosok desa. Upaya itu terkait digitalisasi akan dikuatkan.

"Kami ingin mewujudkan Jawa Timur yang resik, artinya birokrasi yang bersih, akuntabel, dan transparan. Birokrasi harus melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengawasan dan pengambilan keputusan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya