Prabowo: Kita Harus Akui Korupsi Masih Terlalu Banyak, Seolah Diterima Jadi Kondisi Sehari-hari
- Ist
Denpasar, VIVA - Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta semua pihak membuka mata dan mengakui bahwa praktik korupsi masih marak terjadi di Indonesia. Dia bahkan menyebut praktik korupsi telah dinormalisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara pertemuan dengan Cakada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Bali di Denpasar, Bali, Minggu, 3 November 2024.
"Kita harus mengerti di tengah kekayaan kita masih banyak kebocoran-kebocoran, kita harus akui bahwa korupsi masih terlalu banyak dan seolah-olah diterima menjadi kondisi sehari-hari," kata Prabowo.
Prabowo kemudian mengaku sering bertemu orang-orang yang pesimis saat dia menyuarakan ingin berantas korupsi. Menurutnya, sikap pesimis itulah yang harus dilawan.
"Bahkan kalau kita mengatakan kita ingin memberantas korupsi, kita malah ditertawakan. Kalau kita ingin memperbaiki, kita bilang kita harus kurangi korupsi, malah ada yang mengatakan 'Sudahlah tidak mungkin karena sudah terlalu parah'. Ini yang harus kita lawan, sikap menyerah, sikap kalah terhadap ketidakbaikan," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah harus tekad dalam melakukan perbaikan. Terutama dalam mengelola sumber daya yang dimiliki negara ini.
"Negara kita makmur, kalau kita kelola dengan baik, semua hidup dengan baik. Masalahnya ada sekelompok, segelintir orang yang serakah, keserakahan ini kita mengerti bahwa keserakahan ini membawa ketidakbaikan kepada banyak orang," ucap dia.
"Itu yang saya bertekad untuk berusaha sekeras mungkin mengadakan perbaikan," tandas Prabowo.