Pramono Pede Hadapi Persaingan di Pilgub Jakarta, Ungkap Perubahan Suasana Batin Masyarakat
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA — Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengakui bahwa awalnya banyak yang memperkirakan pemilihan gubernur Jakarta akan didominasi oleh satu pasangan calon tertentu.
Namun, menurut Pramono, dinamika pemilih kini menunjukkan perubahan yang signifikan.
“Sejak kami mendaftar pada 28 Agustus lalu, banyak orang berpikir bahwa Pilgub Jakarta kali ini akan berjalan dengan mudah dan hanya ada satu paslon yang benar-benar mendominasi. Tapi, situasinya ternyata tidak sesederhana itu,” ungkap Pramono dalam acara bertajuk Festival Jakarta Menyala di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, pada Minggu 3 November 2024.
Pramono menegaskan bahwa kerja keras timnya dalam berkampanye telah berperan besar dalam mengubah pandangan masyarakat.
Ia merasa antusias dengan respons positif yang diterima dari berbagai lapisan masyarakat selama kampanye.
“Ini bukan karena kesombongan, tetapi hasil dari kerja keras kami dalam menyampaikan visi dan misi. Kami berdua merasakan bahwa suasana batin masyarakat kini telah berubah seiring waktu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pramono mengungkapkan komitmen timnya untuk mempertahankan momentum ini hingga hari pemungutan suara.
Ia menyatakan bahwa rasa percaya diri sangat penting dalam menjalani kampanye, dan yakin bahwa usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil positif.
“Kita harus yakin. Kalau tidak yakin, untuk apa kita berkampanye? Saya selalu berfokus pada upaya kami sendiri dan berusaha memaksimalkan potensi yang kami miliki,” ujar Pramono dengan penuh keyakinan.
Selain itu, Pramono menegaskan bahwa dirinya dan pasangannya, Rano Karno yang juga dikenal dengan sebutan “Bang Doel,” akan tetap konsisten dengan gaya kampanye yang telah mereka terapkan.
Pramono menegaskan bahwa dirinya lebih memilih untuk fokus pada evaluasi internal ketimbang mengamati gaya kampanye paslon lain.
“Saya selalu berpesan kepada Bang Doel dan tim, mari kita fokus pada kekuatan kita sendiri. Kita tidak perlu melihat apa yang dilakukan oleh pihak lain. Bagi saya, yang lebih penting adalah memperbaiki kekurangan dan terus berinovasi dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Kami tidak pernah merasa perlu meniru atau membandingkan diri dengan orang lain,” jelasnya dengan penuh kepercayaan diri.
Dengan pendekatan yang konsisten dan fokus pada perbaikan internal, Pramono dan Rano Karno optimis dapat menarik simpati pemilih.
Mereka berharap bahwa gaya kampanye yang jujur dan berorientasi pada diri sendiri akan mendapat tempat di hati masyarakat Jakarta.