Ibas Yudhoyono: Perempuan Indonesia Mampu Jadi Penggerak Ekonomi Bangsa
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan bahwa perempuan Indonesia mampu menjadi penggerak ekonomi bangsa bukanlah isapan jempol semata.
Hal tersebut disampaikan Ibas ketika menjadi pembicara dalam Webinar Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dengan topik ‘Peran Parlemen Dalam Mempersiapkan Generasi Perempuan yang Tangguh’, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
“Perempuan Indonesia mampu menjadi penggerak ekonomi bangsa. Kalimat ini bukanlah isapan jempol belaka. Berdasarkan data laporan “Women, Business and the Law 2021" yang diterbitkan oleh World Bank pada tahun 2021, tercatat 60 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dimiliki oleh perempuan,” kata Ibas.
Ibas menjelaskan bahwa penelitian dari berbagai lembaga dunia juga menunjukkan bahwa ketika perempuan secara ekonomi berdaya dan memiliki kontrol atas pendapatan, mereka cenderung menggunakan pendapatan tersebut memenuhi kebutuhan keluarga, di antaranya untuk gizi, kesehatan, dan pendidikan anak-anak.
“Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dirasa penting karena memiliki banyak dampak positif. Program keluarga harapan, kredit usaha rakyat, dan bantuan usaha mikro salah satu yang bisa dikawal dalam program pemerintahan,” jelasnya.
Ia menilai arus teknologi dan digitalisasi perempuan harus lebih adaptif terhadap masa depan sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, kata dia, dalam kehidupan yang inklusif, inovatif, serta produktif berkelanjutan dalam digital society.
“Istilah anak-anak kita, jangan gaptek dan mesti melek teknologi dan aplikasi, bahkan harus cukup memahami dengan apa yang digunakan generasi milenial, Gen Z dan alpha. Sama seperti siang ini kita pun berkumpul dalam kegiatan webinar melalui jaring teknologi. Setuju ya?,” kata Ibas.
Tak hanya kesejahteraan, menurut Ibas, perempuan berperan penting dalam upaya peningkatan berbagai indikator kesehatan termasuk mengatasi gizi diri, anak dan keluarga serta memastikan angka stunting menurun drastis.
“Perempuan berperan aktif dalam mengawal program makan bergizi gratis, dan mendapatkan pelayanan akses kesehatan melalui asuransi kesehatan dan edukasi pentingnya hidup sehat untuk keluarga,” tuturnya.