Anggota DPR PKS Sebut Swasembada Pangan yang Diinginkan Prabowo jadi Fondasi Stabilitas di Indonesia

Saadiah Uluputty, DPR RI F-PKS
Sumber :
  • Fraksi PKS DPR RI

VIVA, jakarta – Dalam pidato awalnya usai resmi menjadi Presiden RI periode 2024-2029, Prabowo Subianto mengutarakan visi swasembada pangan. Presiden yakin itu bisa dicapai dalam beberapa tahun ke depan. Anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty, optimistis dengan visi tersebut.

Anindya Bakrie: Kadin Upayakan Pendanaan Transisi Energi dan Perumahan dari Inggris

Dengan visi itu, menurutnya memperkuat kedaulatan nasional. Saadiah meyakini, nantinya langkah ini akan meminimalisir ketergantungan pada negara lain. Saadiah menekankan, swasembada pangan dan energi merupakan kunci untuk mencapai ketahanan nasional yang kuat, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

"Kami percaya bahwa swasembada pangan dan energi tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan lokal, tetapi juga menjadi fondasi bagi stabilitas ekonomi Indonesia,” kata Saadiah, Senin, 28 Oktober 2024.

Lebih jauh anggota Fraksi PKS ini menjelaskan, produksi pangan lokal harus didorong secara maksimal, begitu pula dengan pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan. Sebab, tegas dia, jika terus bergantung pada impor pangan dan energi, maka Indonesia rentan terhadap gejolak pasar internasional.

Padahal, kata Saadiah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada tersebut, namun memerlukan langkah konkret dan komitmen bersama dari seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

“Kemandirian pangan dan energi bukan hanya sebuah wacana, tetapi sebuah langkah konkret untuk memastikan bahwa Indonesia dapat berdiri tegak di tengah dinamika global,” imbuhnya. 

Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan dan Natuna Perkuat Distribusi Energi Nasional
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024