Luhut Bagikan Kenangan Masa Lalu, Ungkap Alasan Prabowo Ajak Kabinet Merah Putih ke Lembah Tidar
- VIVA.co.id/Edwin Firdaus
Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan membagikan pengalamannya menjalani retreat bersama Kabinet Merah Putih (KMP) beberapa hari terakhir di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah.
Melalui instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, purnawirawan jenderal TNI itu menceritakan perasaan nostalgia saat datang kembali ke Akademi Militer (Akmil) tersebut.
"Rasanya seperti kembali ke rumah kedua jika berada di Akademi Militer Magelang. Saya yakin perasaan yang sama juga menyelimuti Presiden Prabowo dan juga para eks perwira yang pernah menimba ilmu di Lembah Tidar," kata Luhut dalam instagramnya, dikutip VIVA, Minggu, 27 Oktober 2024.
Kendati mengungkit kenangan, kesempatan kali ini bersama Kabinet Merah Putih, mantan Menko Marves itu juga mengatakan suasananya menciptakan kenangan baru dan membangkitkan rasa nasionalisme.
Jika di masa lalu ia merupakan pimpinan Presiden Prabowo, maka di masa sekarang Luhut menjadi salah satu yang dipercaya untuk memberikan nasihat membantu Presiden Prabowo memimpin Indonesia.
Luhut mengatakan paham betul alasan di balik keputusan Prabowo untuk membawa seluruh anggota Kabinet Merah Putih ke Lembah Tidar. Hal itu dikarenakan Lembah Tidar merupakan lokasi penuh sejarah yang telah menempa banyak perwira TNI.
"Kami ditempa dengan semangat kebersamaan, dedikasi, dan kesetiaan mutlak kepada bangsa dan negara. Beliau ingin agar para menteri dan pembantunya di pemerintahan, punya karakter Tanggap, Tanggon, Trengginas, setia kepada tanah air dan bangsa, serta tak gentar terhadap tekanan apapun dan bagaimanapun yang kelak hadir di masa penugasan kami," kata Luhut.
Dalam retreat Kabinet Merah Putih yang menciptakan kenangan baru untuk Luhut di Lembah Tidar, Ia juga menyampaikan rasa syukurnya. Hal itu dikarenakan pada masa pembekalan di hari ke-2 ini, Prabowo mempercayai Luhut untuk mengisi materi membagikan pengalaman Indonesia menghadapi tantangan global dan domestik selama 2014-2024.
Penasihat Khusus Presiden itu kemudian menceritakan beberapa tantangan yang dihadapi seperti pandemi hingga krisis pangan, berhasil diatasi Indonesia dengan tata kelola pemerintahan yang adaptif dan berbasis data.
Luhut juga menceritakan soal penggunaan teknologi digital membantu akselerasi dan integrasi sistem yang akhirnya mempermudah pengambilan kebijakan yang efisien untuk setiap permasalahan yang dihadapi Indonesia di berbagai sektor.
"Melalui teknologi digital pula, kita bisa melakukan monitoring, evaluasi dan pengambilan keputusan lebih cepat dan tepat, demi mendukung kolaborasi lintas sektor serta memastikan kebijakan yang kita ambil berdampak positif dan nyata bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara," imbuhnya.