Kabinet Prabowo Cukup Besar tapi Memiliki Portofolio yang Lebih Khusus, Menurut CSIS
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Muchlis Jr
Jakarta, VIVA - Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan pembentukan Kabinet Merah Putih yang terdiri dari sejumlah kementerian serta badan-badan baru adalah bentuk representasi atas fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada hal-hal yang sifatnya lebih spesifik.
“Ini tentunya merupakan satu hal positif yang bisa kita ambil dari terbentuknya kabinet (Merah Putih) ini. Jadi, walaupun kabinetnya kelihatan cukup besar, tetapi hal positif yang bisa kita ambil adalah tiap-tiap kementerian ataupun tiap-tiap lembaga ini akan memiliki portofolio yang lebih khusus, di dalam berbagai bidang yang harus ditangani tadi,” kata Yose dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024.
Sebagai salah satu contoh, dia menyebut bahwa terdapat kementerian khusus yang ditugaskan untuk mengawal hilirisasi di Indonesia.
Menurutnya, langkah tersebut menjadi representasi bagaimana seriusnya pemerintahan Prabowo melihat isu hilirisasi tersebut.
“Ada badan yang khusus memang ditugaskan untuk mengawal proses ataupun program dari makan bergizi gratis, yang memang dikawal khusus oleh Badan Gizi. Badan Gizi ini salah satu tugas khususnya untuk mengawal free meal program tersebut. Hal-hal seperti itu menunjukkan bahwa ada fokus-fokus tertentu atau perhatian tertentu di dalam pemerintahan ini,” ujarnya.
Contoh lainnya dapat dilihat dalam hal urusan luar negeri dan kebijakan luar negeri.
Yose menjelaskan, terdapat wakil menteri yang memang secara khusus memiliki tugas untuk melihat berbagai isu yang terkait dengan Timur Tengah.
“Dan ini tentunya cukup baik untuk memberikan fokus perhatian yang lebih besar lagi pada berbagai hal yang dianggap kritikal atau dianggap sangat penting tadi,” jelas Yose.
Dalam rapat perdana Kabinet Merah Putih yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 23 Oktober, Prabowo menyebut birokrasi di Indonesia sangat terkenal lambat dan rumit sehingga para menteri pun diimbau oleh Prabowo untuk segera mengatasi kesulitan dan hambatan atau bottle neck yang ada.
“Bahkan ada pembicaraan oleh rakyat kita bahwa birokrasi pemerintah kita sering mempersulit, bukan mempermudah keperluan rakyat. Bahkan ada yang mengatakan kalau bisa dibikin sulit kenapa dibikin mudah. Ini saya minta menteri-menteri sekarang mari kita lebih berani, tidak ragu ragu untuk memberi pelayanan terbaik untuk rakyat kita,” kata Prabowo. (ant)