Persepi Akan Panggil LSI soal Survei Pilkada Jakarta 2024
- canva.com
Jakarta, VIVA – Adanya perbedaan hasil survei terkait dengan Pilkada Jakarta, membuat Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia atau Persepi, berencana untuk memanggil Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dimana sebelumnya, LSI merilis hasil penelitiannya terkait elektabilitas cagub-cawagub di Pilgub Jakarta 2024. Anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani, membenarkannya.Â
"Meminta penjelasan mengapa hasil survei mereka menjelang Pilkada DKI berbeda signifikan," kata Saiful Mujani saat dikonfirmasi, Kamis 24 Oktober 2024.
Terkait perbedaan itu, ia mengaku kedua lembaga akan diperiksa oleh Dewan Etik Persepi dan dibantu pengurus.
"Semua anggota dewan etik (yang berjumlah 3 orang), dan dibantu pengurus Persepi," katanya.
Pemeriksaan akan dilakukan untuk keseluruhan aspek dalam melakukan survei. Tapi kapan waktu pemanggilannya, ia mengaku masih mencari waktu.
"Semua yang terkait dengan hasil survei. Waktunya sedang diatur," katanya.
Lanjut Mujani, tidak hanya LSI yang dipanggil. Tetapi juga Poltracking Indonesia yang juga baru saja merilis hasil survei elektabilitas calon di Pilkada Jakarta. Hasil kedua lembaga tersebut diketahui berbeda jauh.
LSI merilis hasil survei pada September 2024 yang menyebut Ridwan Kamil – Suswono elektabilitasnya 51,8 persen. Sedangkan Pramono Anung – Rano Karno 28,4 persen, dan Dharma-Kun 3,2 persen.
Pada 23 Oktober 2024 lalu, LSI kembali merilis hasil surveinya. Dimana pasangan Pramono Anung – Rano Karno dengan elektabilitas 41,6 persen atau yang tertinggi. Sedangkan di bawahnya ada Ridwan Kamil - Suswono dengan 37,4 persen. Sementara Dharma-Kun 6,6 persen. Dari kedua survei di bulan berbeda itu, terjadi penurunan elektabilitas RK-Suswono kurang lebih sekitar 14 persen.Â
Sedangkan Poltracking Indonesia pada Kamis kemarin juga merilis hasil survei. Dimana pasangan Ridwan Kamil - Suswono elektabilitasnya 51,6 persen atau yang tertinggi. Disusul Pramono Anung - Rano Karno 36,4 persen, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana Abyoto 3,9 persen.