Tak Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, Mahfud MD Jenguk Ibunya di Surabaya
Jakarta, VIVA - Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan Mahfud MD tak menghadiri pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden RI di gedung MPR RI, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Mahfud, dalam akun Instagram-nya, membagikan foto ketika dia, bersama istrinya, menjenguk ibu kandungnya yang tampak sedang terbaring di sebuah ranjang. Dia tak menjelaskan ibunya sedang sakit, namun menyebut mendoakan kesehatan ibunya.
"Aku punya dua ibu utama. Yg satu ibu kandung. Yg satu ibu pertiwi. Pg ini aku melihat ibu kandungku di Surabaya. Maunya berdoa utk kesehatannya, tp sblm aku berdoa, ibukulah yg lbh dulu mendoakan kesehatanku. Begitulah Ibuku," tulisnya.
Prabowo Subianto mengucap sumpah jabatan Presiden RI
- TV Parlemen
"Semoga Ibu pertiwi Indonesia lbh sehat dgn Sidang MPR," tulisnya lagi, merujuk pada momen pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden RI di gedung MPR RI.
"Oh ya, saya dan istri tiba di Surabaya pagi ini, langsung menemui ibuku yg sedang terbaring. Ya Allah, berilah kesehatan pd ibuku," kata Mahfud.
Sebanyak 732 anggota MPR RI menyaksikan prosesi pengucapan sumpah jabatan tersebut. Sidang Paripurna MPR RI tersebut juga dihadiri para tokoh nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat.
Ada sedikitnya 20 pejabat setingkat kepala negara dan 18 pejabat setingkat menteri yang dijadwalkan menghadiri acara pelantikan di Gedung Nusantara.
Negara-negara sahabat yang mengirimkan utusannya untuk menghadiri acara pelantikan, antara lain, Jerman, Qatar, Thailand, Malaysia, Australia, Papua Nugini, Rusia, Laos, Vietnam, Vanuatu, Brunei Darussalam, Timor Leste, Serbia, dan China.
Pidato Presiden Prabowo Subianto di Pelantikan Presiden
- Youtube Sekretariat Presiden
Negara lainnya, yakni Kamboja, Selandia Baru, Solomon, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Mesir, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, India, Jordania, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Brasil, dan Fiji.
Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros
Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.
