Cerita Ridwan Kamil Awal Terjun Politik: Marah Lihat Kampung Halaman Kotor dan Dicuekin Wali Kota
- Anwar Sadat/VIVA.co.id
Jakarta, VIVA – Calon gubernur atau cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, bercerita mengenai titik awal dirinya terjun ke dunia politik. RK mengatakan semua berawal saat dirinya melihat kondisi kampung halamannya yang kotor, semrawut, dan banjir.
"Saya dulu warga yang marah, kesel, saya bagusin kota orang lain di Tiongkok, Timur Tengah sampai Bahrain itu saya ada karya saya. Saya pulang ke kampung halaman kotanya kotor, kesemrawutan, banjir, macet, beritanya korupsi," kata RK dikutip dari tayangan One on One di tvOne, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Marah melihat kondisi tersebut, mantan Wali Kota Bandung itu kemudian berinisiatif membuat komunitas dan menyampaikan gagasan kepada wali kota. Namun, gagasan yang terbilang gratis itu justru diacuhkan.
"Tapi dicuekin juga sama wali kotanya, akhirnya ya sudah saya marah, saya bilang dalam hati, saya rebut kotanya," ujar dia.
"Kalau dulu wali kotanya responsif ya, menerima ide-ide kami sebagai masyarakat, saya nggak akan terjun ke politik. Tapi karena ditolak cintanya ibaratnya gitu ya, gagasannya padahal gratis kan nah itu saya kesel, ya sudah akhirnya saya masuk politik," sambungnya.
Berawal dari sana, RK pun memutuskan untuk belajar mengenai pilkada dan mencari strategi untuk menang. Hal ini kemudian dibuktikan dari RK yang memenangkan Pilwalkot Bandung. Bahkan sampai menang Pilgub Jawa Barat.
"Belajarlah saya pilkada, belajarlah saya how to win, akhirnya menang 5 tahun wali kota, 5 tahun gubernur jadi saya sebenarnya nggak pernah cita-cita to be honest ya," ungkap eks Gubernur Jawa Barat itu.
"Ini belokan takdir, saya kan tukang insinyur, sudah punya kantor, sudah lurus aja tapi karena negerinya begini daripada mengutuki kegelapan, lebih baik menyalakan lilin walaupun kecil-kecil. Nah itulah rute saya," pungkas dia.