Diminta Prabowo Bantu di Kabinet, Imam Besar Masjid Istiqlal: Saya Betul-betul Sangat Surprise

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara IV, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengaku diminta Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto untuk membantu di kabinet pemerintahan lima tahun mendatang. Nasaruddin dikabakan jadi Menteri Agama RI.

Prabowo Gelar Ratas dari AS Minta Update Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi, Pratikno: Beliau Tidak Tenang

Nasaruddin memenuhi panggilan dari Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. 

Diketahui, Prabowo memanggil sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan jadi menteri di pemerintahannya mendatang. 

Kepada CNN Ketum Kadin Anindya Bakrie Tegaskan Kerja Sama Ekonomi RI-AS Akan Saling Menguntungkan

"Saya betul-betul sangat surprise ya. Saya enggak nyangka dan saya kaget. Saya enggak pernah membayangkan," ujar Nasaruddin. 

Presiden Jokowi bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto

Photo :
  • Setpres
Program Makan Bergizi Gratis Dapat Dukungan PBB

Dia bilang dirinya baru pulang dari Kairo karena kerja sama dengan Al Azhar Mesir.

"Saya baru pulang juga dari MoU dengan Al-Azhar Mesir kemarin baru pulang. Tiba-tiba saya dapat undangan dari Presiden Terpilih Pak Prabowo, saya diminta untuk membantu beliau di periode yang akan datang," kata Nasaruddin.

Nasaruddin enggan menjelaskan lebih jauh terkait posisi menteri yang ditawarkan Prabowo. Namun, dia menyebut posisi tersebut tak jauh dari kesehariannya selama ini.

Dia bilang biar Prabowo yang mengumumkan soal posisi yang akan dijabatnya.

"Iya saya pikir tidak jauh dari keseharian saya, bagaimana supaya kita ini. Ya nantilah beliau yang akan menjelaskan. Tetapi Alhamdulillah saya merasa tidak i'm nothing ya," tutur dia. 

Dia masih tak membayangkan dipanggil Prabowo. Selama ini, ia hanya berusaha profesional di bidang pekerjaannya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal dan juga akademisi.
 
"Kita hanya bekerja profesional di bidang saya di Istiqlal dan di perguruan tinggi sebagai dosen. Dan menghadiri pertemuan pertemuan keagamaan internasional akhirnya saya diharapkan bergabung juga untuk membantu bapak nanti dalam periode yang akan datang," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya