Fahri Hamzah Diisukan Jadi Menteri Perumahan Prabowo, Ini Penjelasan Gerindra
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan maksud perkataan Ketua Satgas Perumahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo soal tugas berat yang bakal dijalankan oleh Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah membangun 15 juta rumah di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dasco menekankan, pernyataan Hashim bukan dalam konteks memberikan sinyal bahwa Fahri Hamzah menjadi Menteri Perumahan Rakyat era Prabowo. Pernyataan Hashim itu, ungkap Dasco, dalam konteks Fahri Hamzah sebagai anggota Satgas Perumahan Prabowo-Gibran.
"Kalau saya lihat di media-media online itu Pak Hashim ngomong bahwa tugasnya Fahri Hamzah itu akan sangat berat di perumahan, karena kan memang Pak Fahri Hamzah itu anggota Satgas Perumahan yang dibentuk dalam rangka janji kampanyenya Pak Prabowo," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2024.
Hashim sebelumnya dianggap memberikan sinyal bahwa Fahri Hamzah bakal mengisi jabatan Menteri Perumahan Rakyat pada kabinet Prabowo-Gibran. Menurut adik kandung Prabowo, Fahri Hamzah akan diberi target mencetak 15 juta rumah selama satu periode atau 3 juta rumah setiap tahun.
"Kita di sini untuk menunjang, membantu, menyukseskan program satu periode. Insyaallah Pak Prabowo dua kali (menjabat sebagai presiden) bisa 10 tahun, bisa 30 juta (rumah)," kata Hashim di acara Propertinomic Executive Dialogue di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.
Hashim tidak menyebutkan secara langsung bahwa Fahri Hamzah bakal Fahri Hamzah akan menjadi Menteri Perumahan Rakyat. Hanya saja, dia mengatakan bahwa tugas mencetak 15 juta rumah tersebut bakal menjadi tanggung jawab Fahri Hamzah.
"Kita mau bikin 3 juta setiap tahun, jadi 15 juta (15 juta rumah selama lima tahun). Tugasnya Pak Fahri (Fahri Hamzah) dan rekannya nanti berat," ujarnya
Menurut Hashim, calon Menteri Perumahan Prabowo-Gibran sebaiknya seorang yang sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan para pelaku usaha. Dia mendorong menteri di kementerian baru tersebut, bukan hanya seorang akademisi yang sering bekerja di balik meja.
"Harus ada pendobrak jangan akademisi yang on chair, harus sering ke lapangan sering ketemu dengan pelaku-pelaku, harus terbuka. Saya kira orang yang disebut itu terbuka. Tapi yang penting juga wakil menterinya," kata dia.Â
Hashim enggan memastikan lagi nama calon Menteri Perumahan Rakyat. Ia sudah mengetahui nama calon menteri tersebut, namun dia tidak bisa membocorkan ke publik karena nama itu masih bisa berubah kapan saja.
"Saya paham dan menghayati. Saya sudah tahu pak namanya. Tapi saya sudah komit untuk tidak bocor sampai tanggal 20. Kita di tim transisi sudah diwanti-wanti nama itu bisa berubah dalam 5 menit terakhir," kata Hashim.
Sementara, Fahri Hamzah yang hadir juga di acara tersebut, enggan mengomentari terlalu jauh soal kans dirinya menjadi Menteri Perumahan Rakyat. Hal itu, kata dia, sebaiknya langsung dikonfirmasi ke Hashim. "Ya tanya Pak Hashim dong," kata Fahri Hamzah.