Budi Arie soal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo: Tergantung Doa Kalian
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi buka suara soal peluang menjadi menteri lagi di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. Budi mengaku peluangnya tersebut tak lepas dari doa masyarakat.
"Tunggu saja, ya doain aja. Tergantung doa kalian," ujar Budi Arie kepada wartawan di kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024.
Di sisi lain, Budi Arie tak mempersoalkan jika namanya tak masuk dalam bursa calon menteri kabinet Prabowo. Ia menegaskan bahwa Prabowo selaku Presiden RI terpilih memiliki hak prerogatif terhadap posisi menteri nantinya.
"Enggak apa-apa (tak masuk dalam bursa calon menteri), itu hak prerogatif Presiden Prabowo," kata Budi Arie.
Budi Arie mengaku ingin pulang ke rumah jika tak lagi masuk ke dalam jajaran menteri di pemerintahan Prabowo. Namun, ia tetap akan mengikuti segala perintah dari Prabowo.
"Pulang ke rumah, enggak tahu. pokoknya kita ikut perintah presiden terpilih," tutur dia.
Budi Arie sebelumnya menegaskan jika dirinya dapat tawaran jadi menteri, ia mengaku siap menjabat posiis apa saja, kecuali Menteri Agama (Menag).
"Ya saya jadi apa saja cocok. Terkecuali jadi Menteri Agama," kata Budi Arie.
Diketahui, menteri kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dikabarkan akan berjumlah 44 orang.
Sementara, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Pratikno menyatakan Peraturan Presiden (Perpres) tentang nama dan susunan Kabinet Menteri akan diterbitkan Prabowo Subianto usai pelantikan pada 20 Oktober 2024 mendatang.
"Oh iya, jadi itu kan selalu begitu. Setiap tahun Presiden yang baru saja dilantik akan menerbitkan Perpres/Peraturan Presiden mengenai kabinet, nama kabinet, dan kementeriannya apa saja," ujar Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Pratikno mengatakan setelah penerbitan Keppres, nanti akan ada proses pelantikan menteri yang ditetapkan oleh Prabowo sesuai dengan jabatannya masing-masing.
"Setelah Perpres terbit, artinya ada lembaganya, kemudian terbit Keppres nama-nama orang untuk mengisi masing-masing kementerian yang ada di dalam Perpres Kabinet. Itu ya selalu begitu," katanya.