Hakim PN Sampang Ungkap Terpaksa Pisah dengan Keluarga, Hidup Terancam
- TV Parlemen
Jakarta, VIVA - Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sampang Aji Prakoso merasa terpinggirkan dan mengungkap ancaman keamanan yang acap kali mereka hadapi.
Aji menyampaikan demikian saat audiensi dengan pimpinan DPR RI di Kompleks Parlemen parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dia mengatakan para hakim merasa terpinggirkan, terutama soal penghasilan yang dianggap tak sebanding dengan risiko pekerjaan yang mereka hadapi.
"Kami tidak bisa untuk berada di pemakaman orang tua kami. Saya harus menghibur orang istri saya, karena orang tuanya meninggal," kata Aji.
Menurut Aji, kondisi itu tak jarang terjadi di kalangan hakim. Ia juga mengatakan banyak hakim yang terpaksa berpisah dengan keluarganya karena masalah ekonomi.
Aji bilang, kenaikan gaji yang mereka minta tidak signifikan. Hal itu jika dibanding dengan kenaikan gaji di kementerian lainnya, seperti Kementerian Keuangan.
"Bahkan dari naskah kebijakan yang kami ajukan, draft perubahan peraturan pemerintahan nomor 94 tahun 2012, kami hanya meminta besaran kenaikan 142 persen," kata Aji.
Dia juga mengaku sering diintai oleh pihak-pihak yang tak puas dengan putusan pengadilan. Aji juga bercerita ketika dirinya menangani kasus pembunuhan.
Saat itu, ia mengaku rumahnya kerap didatangi oleh orang tak dikenal. Kata dia, cara itu membuat keluarganya merasa terancam. Padahal, di rumahnya ada istri dengan tiga orang anak kecil.
"Saya pernah menangani perkara pembunuhan, bolak-balik rumah diintai. Posisi saya harus nginap di kantor karena harus men-draft putusan," tuturnya.