Sendi-Melli Darsa Ungkap Jurus Atasi Berbagai Persoalan di Kota Bogor
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
Kota Bogor, VIVA – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Sendi Ferdiansyah - Melli Darsa, mengaku sudah mengantongi sejumlah jurus untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di Kota Bogor.
Bogor sebagai daerah yang dijuluki kota hujan, punya sejumlah problem. Sendi-Melli menyebut berbagai persoalan seperti kemiskinan, penggangguran, peningkatan pendidikan, ketersediaan hunian layak hingga kemacetan. Ini yang akan menjadi prioritas mereka selesaikan.
"Kami turun ke lapangan untuk mengetahui bagaimana permasalahan yang ada sehingga mempunyai perspektif yang lebih jelas untuk program ke depan dalam rangka mewujudkan Bogor Happy. Tentu kami ingin mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan pendidikan yang bermutu dan juga memastikan ada sistem ekonomi yang lebih inklusif dan juga produktif dan juga dari sumber daya manusia lebih tangguh,” jelas calon Wakil Wali Kota Bogor, Melli Darsa, 7 Oktober 2024.
Itu dikatakannya, saat menerima dukungan dari Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Kota Bogor. Dijelaskannya, kebijakan mereka adalah menyasar seluruh lapisan masyarakat di Kota Bogor. Dari kelayakan hunian warga, lingkungan hingga sistem sampah dan air. Juga terkait UMKM.
Dia membuka pintu seluasnya, untuk masyarakat kalangan hingga menengah untuk untuk berdiskusi, menyalurkan aspirasi dan bergandengan tangan membangun Kota Bogor.
“Kita juga tetap ingin membangun Bogor dari masukan dan aspirasi kalangan menengah keatas menjadi lebih maju lagi. Termasuk kalangan pengusaha sampai UMKM, jadi kita berharap semua masyarakat bisa sejahtera di semua level,” ujar Melli.
Jelas Melli Darsa, kemacetan juga menjadi prioritas yang ditangani bila nanti terpilih. Konsep yang mereka tawarkan adalah Bogor Transportation Chain (BTC). Yang merupakan jaringan terpadu antar moda transportasi yang ada di Kota Bogor. Dimana saling mendukung satu sama lainnya.
"Kota Bogor akan menggunakan metode pembayaran Transportasi Publik secara non-tunai adalah dengan menggunakan Satu Kartu Uang Elektronik (KUE) untuk seluruh transportasi massal yang ada di Bogor," jelas Melli.
Dengan ini, Melli mengatakan sistem transportasi menjadi terintegrasi dan berkelanjutan. Pihaknya ingin sistem transportasi di Kota Bogor dapat memberikan kenyamanan dan kepastian waktu bagi para penggunanya.
Dijelaskannya, membangun system transportasi perkotaan yang andal, berkelanjutan, dan terintegrasi serta pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dan transportasi hijau, adalah yang akan dijalankan.
"Potensi pengembangan kawasan TOD sudah saya lihat dan kajian soal itu sudah banyak dan didengungkan sejak lama. Tinggal eksekusi bersama dengan pemerintah pusat dan harus segera dilakukan, seperti Baranangsiang dengan Kemenhub, dan beberapa TOD lainnya Stasiun Bogor, Terminal Bubulak, Terminal Tanah Baru, Terminal Bogor Raya, dan Terminal di Bogor Selatan," kata Melli.
Dia juga menilai, TOD mendesak dibangun di Kota Bogor. Apakah itu transportasi antar kota hingga yang dalam kota. Dengan keberadaan ini, masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Bahkan ia berharap untuk TOD yang dibangun nantinya juga bisa dicapai warga hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Untuk masyarakat yang jarak rumahnya jauh, Melli memastikan akan menyediakan angkutan pengumpan yang nyaman, murah dan aman.
"Kami punya Mimpi besar mengubah mindset Kota Bogor yang terkenal dengan kondisi traffic yang semrawut menjadi kota dengan sistem transportasi yang tertata, bebas macet dan terinterkoneksi hingga ke pelosok kota Bogor. Kami yakin bisa terealisasi," ujarnya.