Hasto Warning Kader PDIP yang Tak Dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut: Kita Pecat!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan cagub Sumatera Utara Edy Rahmayadi
Sumber :
  • dok PDIP

Jakarta, VIVA  – PDI Perjuangan (PDIP) akan memecat kadernya yang bandel karena tak mendukung pasangan calon atau paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut dua, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Sebab, sikap itu dinilai tidak disiplin dalam menjalan keputusan partai.

Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada 2024 PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan, Minggu 6 Oktober 2024.

“Kalau begitu, akan kita pecat. Dan, partai akan memberikan sanksi pemecatan bagi mereka yang tidak disiplin," kata Hasto. 

Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Rekerdasus Pilkada serentak 2024, di Hotel Adimulia, Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Hasto menuturkan semua kader PDIP harus satu nafas dalam memenangkan Edy-Hasan di Pilgub Sumut 2024.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

“Ini adalah momentum terakhir. Jadi, setelah rakerdasus semua harus tegak lurus satu nafas dengan Edy dan Hasan. Apalagi Edy-Hasan sudah bertemu dengan Ketua Umum,” jelas Hasto.

Selain itu, Hasto juga menegaskan calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung dan didukung PDIP di Pilkada Sumut harus linier dengan Edy-Hasan.

“Bagi PDI Perjuangan sifatnya linier, karena hanya perjuangan kami. Sehingga menempatkan porsi yang penting Edy,” kata Hasto.

Hasto pun menepis PDIP bersama partai politik pengusung Edy-Hasan tidak solid. Ia mengatakan sudah ada aturan dan strategi yang dibuat bersama untuk meraih kemenangan di Pilgub Sumut. 

“Justru kita melihat dari partai-partai (solid mendukung Edy-Hasan) dan dari rakyat ini terjadi arus balik. Jadi, pasca upaya upaya untuk menolak konstitusi itu terjadi demo besar di nuasantara,” ujar Hasto.

Bagi dia, hal itu jadi momentum arus balik dan momentum kekuatan rakyat itu.  "Tampil akan kekuasan dirinya termasuk menempatkan orangnya di Pilkada Sumut,” kata Hasto. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya