Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen PDIP Bilang untuk Kepentingan Bangsa

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam Rekerdasus Pilkada serentak 2024, di Hotel Adimulia, Kota Meda (B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA  – Pertemuan antara Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri disebut akan dilakukan sebelum pelantikan presiden. Terkait hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, bila kedua tokoh tersebut adalah sesuatu yang baik.

Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

"Pertemuan itu sesuatu yang baik. Karena tidak ada persoalan bu Mega dan pak Prabowo," kata Hasto kepada wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rekerdasus) pemenangan Pilkada serentak 2024, di Hotel Adimulia, Kota Medan, Minggu 6 Oktober 2024.

Prabowo dan Megawati

Photo :
  • Istimewa
Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Hasto menyebutkan hubungan harmonis antara Prabowo Subianto dan Megawati terjalin saat di Pilpres tahun 2009, dimana keduanya maju bersama menjadi calon presiden dan wakil presiden.

"Bahkan kerja sama pemilu presiden 2009 ada kesesuaian platform partai, misal keberpihakan dengan petani, di dalam membangun kedaulatan ekonomi, kedaulatan energi ada banyak kesesuaian," jelas Hasto. 

Prabowo Mau Maafkan Koruptor jika Kembalikan Uang Negara, Yusril Beri Penjelasan Hukumnya

Hasto mengatakan bahwa pertemuan ini tidak sekedar pertemuan antara sahabat saja. Tapi, dibahas tentang kepentingan bangsa dan negara di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto nantinya.

"Sehingga untuk kepentingan bangsa dan negara serta kemajuan rakyat, kemakmuran rakyat, semua harus kerja sama," kata Hasto. 

Hasto mengatakan demokrasi di Indonesia perlu ada keseimbangan, agar demokrasi berjalan dengan baik. Untuk itu, diperlukan kritik untuk kepentingan bangsa dan rakyatnya. 

"Tetapi, demokrasi apapun bentuknya, itu tetap memerlukan penyeimbangan. Demokrasi juga memerlukan kritik untuk kepentingan bangsa," ucap Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya