Pramono Bakal Sediakan Beasiswa Tak Perlu Diverifikasi Tiap Tahun
- VIVA
Jakarta, VIVA – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengaku akan membenahi program dan fasilitas pendidikan di Jakarta jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta periode 2024-2029. Salah satu program yang ia tawarkan yaitu bakal menyediakan beasiswa kuliah yang tidak perlu diverifikasi setiap tahun.
Hal tersebut diungkap Pramono saat menyampaikan visi-misi dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024 yang diselenggarakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu, 6 Oktober 2024.
"Kami pastikan wajib belajar tuntas 12 tahun, tanpa kendala biaya. Kami sediakan beasiswa kuliah tidak perlu verifikasi tiap tahun, tapi langsung dikontrak setelah lulus kuliah," ujar Pramono.
Tak hanya pelajar, para tenaga pendidik juga akan disejahterakan oleh Pramono. Salah satu program yang ia tawarkan yaitu membenahi permasalahan guru honorer. Ia menilai guru honorer di Jakarta masih mendapatkan upah yang rendah.
Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu tak ingin guru honorer di Jakarta terjerat pinjaman online atau pinjol, karena mendapat upah di bawah minimum. Ia akan memperbaiki upah guru honorer di Jakarta agar mendapatkan kesempatan hidup yang layak.
"Kami juga tidak melupakan kesejahteraan guru honorer yang sampai hari ini hanya menerima gaji Rp2 juta tiap bulannya, agar mereka fokus mengajar tak lagi mencari pekerjaan sampingan. Bahkan, terjerat pinjol demi bisa bertahan hidup," katanya.
Sebagai informasi, debat perdana dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 akan berlangsung di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu malam, 6 Oktober 2024.
Acara ini diharapkan dapat menjadi ajang yang menarik bagi para pemilih Jakarta, dengan mengusung tema sentral, Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global.
Tiga pasangan calon yang akan berpartisipasi dalam debat ini adalah Ridwan Kamil-Suswono yang mengusung nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto dengan nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno yang mendapat nomor urut 3.
Debat ini akan dibagi menjadi enam segmen, dimulai dengan segmen pertama di mana masing-masing pasangan calon akan mempresentasikan visi dan misi mereka.
Ini merupakan kesempatan bagi calon untuk menyampaikan pandangan mereka terkait pengembangan Jakarta ke depan dan bagaimana mereka merencanakan untuk menangani isu-isu penting yang dihadapi ibu kota.