Di Debat Perdana, Ridwan Kamil Pamer Ikut Mendesign dan Menata Kota Dunia

Ridwan Kamil-Suswono, Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta 2024
Sumber :
  • VIVA

Jakarta, VIVA – Dalam debat perdana Pilkada Jakarta, calon gubernur atau cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil, menyampaikan kalau selama ini dirinya sudah melanglang buana untuk ikut menata sejumlah kota di dunia. Sebelum akhirnya kembali ke Indonesia.

Ridwan Kamil Bilang Banyak Temuan di Pilkada Jakarta tapi Kenapa Tidak Gugat ke MK?

“Tujuh tahun saya diaspora di luar negeri mendesign dan menata kota dunia, kemudian dipanggil pulang oleh ibunda,” kata Ridwan Kamil saat menyampaikan visi misi pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono, dalam debat perdana, 6 Oktober 2024.

Ridwan Kamil mengatakan, kalau dirinya sebagai arsitek dan setelah kembali ke Tanah Air sempat juga menjadi penasihat dari Gubernur Jakarta.

RK Titip Aspirasi 40 Persen Suara Pemilih ke Pramono-Rano Karno

“Sempat menjadi penasihat Gubernur Pak Sutiyoso dan Pak Foke (Fauzi Bowo),” kata Ridwan Kamil.

Setelah itu, dia menjadi Wali Kota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat. Politisi Partai Golkar tersebut mengatakan, warga Jakarta juga akan dilibatkan dalam membangun Jakarta ke depan.  

Akui Kalah di Pilkada Jakarta, RK-Suswono Ucapkan Selamat ke Pramono-Rano

“Jakarta itu di masa depan kita ibaratkan sebagai lukisan dimana kami sebagai calon pemimpin dan anda warga Jakarta bisa turut serta menggambar melukis dan mewarnaninya,” katanya.

Itu dilakukan, agar Jakarta bisa menjadi kota yang maju setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara karena dipindahkan ke Kalimantan Timur.

RK juga mengatakan, cawagub yang mendampinginya adalah seorang Suswono. Lanjut dia, politisi PKS itu adalah seorang yang pintar sehingga pada pemerintahan Presiden SBY dijadikan menteri.

“Seorang pendidik seorang pengayom dan seorang pintar dan cerdas oleh Pak SBY dijadikan Menteri Pertanian,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Ridwan Kamil, mereka memegang teguh prinsip-prinsip kepemimpinan. Seperti prinsip bahwa kekuasaan hanya sementara. Lalu ada juga prinsip kekuasaan adalah ibadah sehingga bukan untuk mencari nafkah apalagi popularitas.

Prinsip yang dipegang oleh paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus itu, bahwa kekuasaan harus bisa memberi manfaat. Serta kekuasaan harus yang adil pada semua golongan.

“Kekuasaan itu harus adil kepada semua golongan dan kekuasaan itu harus mendahulukan kaum dhuafa,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya