Merasa Dicurangi, Ribka Tjiptaning Adukan Dugaan Penggelembungan Suara ke DKPP
Jakarta, VIVA – Calon Legislatif PDIP dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV, Ribka Tjiptaning melapor ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) lantaran merasa dicurangi pada Pileg 2024.
Ribka menduga penyelenggara pemilu di Dapil Jabar IV yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi melakukan pelanggaran berupa penggelembungan suara untuk caleg PAN, Desi Ratnasari.Â
"Sekarang maju ke DKPP. Maju ke DKPP. Biar aja itu Panitia Pengawas maupun KPUD, biar saja itu nanti ditentukan bahwa dia bersalah," kata Ribka kepada wartawan, Kamis, 3 Oktober 2024.
Diketahui, Desi menjadi caleg yang dinyatakan lolos sebagai legislator periode 2024-2029 oleh KPU RI setelah mengantongi 78.306 suara.
Ribka melanjutkan, penggelembungan suara untuk Desi, misalnya, terjadi di Cikidang dan sisa suara yang tidak terpakai di Dapil Jabar IV. Menurut Ribka, Desi tanpa penggelembungan suara oleh oknum penyelenggara pemilu itu tidak akan bisa lolos ke Senayan.
"Secara sampel sudah ada bukti-bukti itu dan itu pernah dikatakan keberatan, ya, dengan itu karena ada kecurangan, tetapi KPU santai saja enggak menanggapi protes kami. Panwas juga begitu, makanya itu aku bawa ke DKPP," kata Ribkka.Â
Mantan Anggota DPR Â itu mengatakan upaya ke DKPP untuk menuntut keadilan di Dapil Jabar IV direstui oleh Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Ada perintah dari Ibu (memperjuangkan suara) tetapi, Ibu kan enggak mungkin apa itu namanya, menyerahkan, ya, sudah ada perintah itu," kata Ribka.
Ribka bahkan mengaku Megawati dalam sebuah pertemuan merasa sedih kalau dirinya kalah karena dicurangi oleh Desi yang pernah menjadi penyanyi. "Masa pejuang kalah sama penyanyi. Iya lho, kalau Ning kalah tak tangisi bener, lo. Ning itu, kan dibegitukan (dicurangi ) karena dekat sama aku (Megawati)," kata Ribka menirukan ucapan Megawati dalam sebuah pertemuan.
Namun, Ribka merasa DPP PDIP kurang serius mendukung langkah dirinya ke DKPP. Padahal, Megawati merestui upaya menuntut keadilan tersebut.
Ribka menegaskan, DPP PDIP tidak serius membantunya memperjuangkan suara yang diduga dialihkan kepada Desi. Dia menyebut partai lain seperti Gerindra dan Demokrat malah mau membantu dengan siap menghadirkan saksi dalam persidangan di DKPP yang bakal dilaksanakan pada Desember 2024.
"Sekarang di DKPP itu yang siap jadi saksi itu dari Gerindra, dari Demokrat, bayangkan semua kasus itu. Golkar pun tahu. Teman-teman Golkar itu tahu kasus itu. DPP (PDIP) diem saja. Itu kan yang bikin aku pusing. Aku nih DPP, kader lama. Kenapa, sih, sebenernya ada apa? Begitu," imbuhnya.