Pramono Anung Tak Akan Gunakan Singkatan di Debat Pilgub Jakarta, Utamakan Substansi
- Youtube Kahfeveryday
Jakarta, VIVA – Pramono Anung tidak mau menggunakan singkatan-singkatan saat debat cagub-cawagub di Pilgub Jakarta, 2024 yang akan digelar Minggu, 6 Oktober 2024. Ia menegaskan setiap orang tak dapat menghafal singkatan yang terlalu banyak.
"Iya saya akan lebih mengutamakan yang namanya debat itu jangan nanya singkatan karena bagaimana pun kalau cuman nanya singkatan ya nggak semua orang pasti hafal akan singkatan itu," kata Pramono kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Penggunaan singkatan dalam debat, sempat ramai diperbincangkan pada debat Pilpres 2024.
Politisi senior yang sempat menjabat Sekretaris Kabinet di dua periode pemerintahan Presiden Jokowi, itu pun menambahkan singkatan bisa saja dibuat-buat. Maka dari itu, ia ingin adu substansi dengan kedua pesaingnya yakni Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun.
"Yang namanya singkatan juga bisa dibuat-buat. Jadi, lebih baik substansi nya gagasannya, idenya bagaimana cara penyelesaiannya, itu lebih substansi," tegas politisi PDIP itu.
Pramono Anung sebelumnya mengaku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi debat perdana calon gubernur (cagub)-calon wakil gubernur (cawagub) yang akan diselenggarakan KPUD Jakarta pada 6 Oktober 2024 nanti.
"Jadi debat kan tanggal 6, jam 7 malam. Saya dan bang Doel (Rano Karno) sudah mempersiapkan diri," kata Pramono Anung kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2024.
Pramono menegaskan, materi yang akan dibawakannya dalam debat sudah pelan-pelan disosialisasikan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, ia sudah siap untuk menghadapi Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun dalam debat perdana nanti.
"Kemudian untuk substansi materi tentang debat yang untuk tanggal 6 saya juga sedikit-sedikit kan sudah mulai kami sosialisasikan, kami keluarkan," katanya.
Di sisi lain, Pramono mengaku tidak akan menawarkan janji-janji yang terlalu tinggi kepada masyarakat Jakarta. Ia ingin agar warga Jakarta dapat merasakan program kerja yang akan dia lakukan ketika berhasil menjadi gubernur nantinya.
"Karena sekali lagi, saya tidak akan menawarkan sesuatu yang terlalu tinggi tetapi tidak bisa dieksekusi, saya lebih memilih apa yang bisa dilakukan secara langsung dan manfaatnya itu bisa dirasakan selama 5 tahun periode kepemimpinan kita," tutur dia.
Diketahui, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPUD Jakarta, Astri Megatari mengungkapkan akan ada tiga kali debat bagi pasangan calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta mendatang. Debat ini pun akan diselenggarakan pada 6 Oktober 2024.
Astri mengatakan, untuk pelaksanaan debat publik Pilkada Jakarta ini, pihaknya sudah melakukan rapat bersama TV penyelenggara.
"Kami sudah menyelenggarakan rapat bersama dengan para TV penyelenggara dan sudah ada masing-masing debat, ada tiga kali debat. Masing-masing debat sudah ada TV penyelenggara yang akan melaksanakan," ujar Astri.