Puncak Elektabilitas Pramono-Rano Diyakini Terjadi saat Pencoblosan Pilgub Jakarta
- VIVA/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Meskipun hasil survei masih menempatkan pasangan cagub-cawagub nomor urut 3, Pramono Anung - Rano Karno, di urutan kedua, tetapi elektabilitas itu diyakini akan terus naik. Bahkan sampai puncaknya di kala pelaksanaan pencoblosan Pilgub Jakarta pada November 2024.
Juru Bicara Pramono-Rano, Chico Hakim yakin elektabilitas pasangan yang mereka usung tersebut akan terus meningkat, hingga mencapai puncaknya saat hari pencoblosan Pilkada Jakarta 27 November 2024.
“Sebelum menyentuh angka hasil survei, perlu kita lihat jawaban responden ketika ditanya kapan bisa menentukan pilihannya di Pilkada Jakarta,” kata Chico Hakim kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Chico mengatakan, bila mengacu hasil survei LSI ternyata sebanyak 64 persen responden belum menentukan akan memilih siapa di pilkada Jakarta apabila pilkada serentak digelar hari tersebut.
Kemudian, sebanyak 28 persen responden menyatakan dirinya akan menentukan pilihannya pada masa kampanye resmi. Selanjutnya, sebanyak 22 persen responden akan menentukan pilihannya hanya beberapa hari sebelum pencoblosan Pilkada Jakarta.
“Bahkan ada 10 persen responden yang menyatakan dirinya akan menentukan pilihan ketika hari pencoblosan Pilkada Jakarta pada 27 November 2024,” kata Chico.
Menurut Chico, bila mengacu hasil survei kapan warga Jakarta akan menentukan pilihannya tadi, maka ini artinya hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei saat ini belum bisa mencerminkan apa yang akan terjadi di hari pencoblosan pilkada.
Chico menyebutkan, kalau melihat hasil survei LSI dengan pertanyaan apabila Pilkada Jakarta digelar tanggal 6-12 September (sesuai waktu survei digelar), sebanyak 51 % responden akan memilih Ridwan Kamil-Suswono, 28 persen memilih Pramono-Rano, lalu sekitar 3 persen memilih Dharma-Kun.
“Bagi kami ini sesuatu yang bagus karena kita juga harus melihat tingkat pengenalan masyarakat terhadap calon gubernur,” katanya.
Chico menjelaskan, saat ini hampir 100 persen masyarakat sudah mengenal Ridwan Kamil (RK) dan hanya 40 persen warga yang mengenal Pramono Anung.
“Dengan kemungkinan lebih dari 35 % pemilih berpotensi mengubah pilihannya, maka ini berarti yang paling mungkin akan terus naik tren elektabilitasnya adalah angka pemilih Mas Pram dan Bang Doel,” pungkas Chiko.