Dua Survei Buktikan Pemilih NU ke Khofifah-Emil, Unggul Jauh dari Risma-Gus Hans
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Perhelatan Pilgub Jawa Timur 2024 akan jadi perhatian karena merebut pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Suara NU dinilai makin solid menentukan arah pilihannya untuk pasangan calon atau paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.
Penilaian itu terlihat dari sejumlah hasil lembaga survei yang membuktikan duet Khofifah-Emil ada di urutan teratas mengungguli pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menganalisa mayoritas warga NU lebih condong memilih Khofifah-Emil ketimbang paslon rival. Salah satunya karena pengabdian nyata yang ditunjukkan Khofifah selama memimpin Muslimat NU hingga sekarang.
"Beliau masih memegang Ketua Umum PP Muslimat itu menjadi modal kekuatan tersendiri bagi Ibu Khofifah untuk tetap menjangkau pemilihnya," kata Wasisto, Selasa, 1 Oktober 2024.
Menurut dia, tak mengejutkan bila Khofifah-Emil makin menjadi pilihan Nahdliyin. Hal itu sebanding dengan temuan daya elektoral pasangan Khofifah-Emil yang menunjukkan hasil positif kuat.
Merujuk hasil survei Poltracking Indonesia periode 4-10 September 2024 dalam elektabilitas berdasakan organisasi Islam, menempatkan Khofifah-Emil ada di posisi paling atas. Duet itu dapat elektabilitas sebesar 60,8 persen.
Kemudian, posisi kedua mengikuti pasangan Risma-Gus Hans dengan 19,7 persen. Selanjutnya, duet Luluk Nur Hamida-Lukmanul Khakim dengan 2,4 persen.
Adapun survei Indikator Politik Indonesia periode 9-14 September 2024 merilis temuan 64 persen warga NU lebih pilih Khofifah-Emil. Dari angka itu jauh mengalahkan Risma-Gus Hans dengan 23,5 persen. Sementara, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,2 persen.
Menurut Wasisto, keunggulan elektabilitas Khofifah jadi modal kuat bertarung di Pilgub Jatim. Faktor itu diperkuat kinerja Khofifah yang berhasil menunjukkan kerja nyata selama kepemimpinan sebagai Gubernur Jatim periode pertama.
"Sebagai seorang petahana dikenal luas. Sehingga faktor ini membuat Ibu Khofifah cukup signifikan pengaruhnya di Pilkada," ujarnya.