Diragukan PKB, Rano Karno: Kampung Orang Bisa Kita Benahin, Masak Kampung Sendiri Kagak
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menanggapi omongan Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas yang menyebut dirinya tak punya kontribusi saat memimpin Banten. Rano menilai Hasbiallah minim literasi atau membaca soal kiprahnya selama memimpin Banten.
"Kalau Pak Ketua (Hasbiallah Ilyas), yah namanya juga ketua, pasti sibuk kan. Jadi, waktu membacanya sedikit. Nah, warga Jakarta yang lain justru pada tahu tuh waktu kita sukses turunin angka buta aksara di Banten," kata Rano di Jakarta, Minggu, 29 September 2024.
Rano menjelaskan kontribusinya selama menjabat sebagai Gubernur Banten yakni Juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Lalu, aktivasi jalur double track untuk kereta api.
Dia menyebut Hasbiallah sepertinya tak tahu dengan kinerjanya. "Yah kalau die belum tahu, kita kasih tahu. Seperti aktivasi double track kereta kite yang percepat. Jalan utama menuju Saketi juga terjadi di eranya Rano Karno," lanjut Rano.Â
"Sampai bagaimana akhirnya Banten dapat 14 proyek strategis nasional itu emang hasil perjuangan siape?," kata bang Doel sapaan akrabnya.
Lantas, dia meminta Hasbiallah agar tak meremehkan kemampuan sebagian warga Jakarta yang mendukungnya bersama dengan Pramono Anung. Sebab, kata dia, warga Jakarta kini sudah melek informasi lantaran dapat menilai calon pemimpin yang punya latar belakang baik.
"Alhamdulillah, dukungan mengalir dari warga banyak banget. Kenapa dukungan mengalir deras? Apa cuma gara-gara kite sesama warga Jakarta?" tutur Rano.Â
"Wah, jangan sepelein dan ngecilin kemampuan literasi warga Jakarta, dong," ujar eks Anggota DPR RI itu.
Dia mengibaratkan kiprahnya yang pernah jadi Gubernur Banten seperti membenahi kampung orang lain.
"Ibaratnye, kampung orang bisa kita benahin, masak kampung sendiri kagak. Yah kalau die belum tahu, kita kasih tahu. Tapi, jangan anggap warga Jakarta semuanya kagak tahu dong," sebut Rano.
Sebelumnya, Ketua DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas menyinggung kontribusi Rano jika mengaku sebagai anak Jakarta. Sebab, Rano belum berpengalaman di Jakarta.
Â