Jika Terpilih, Rano Karno Janji Benahi Fungsi Trotoar Demi Hak Pejalan Kaki di Jakarta

Pramono Anung-Rano Karno saat daftar Cagub DKI di KPUD Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias si Doel melontarkan janji akan mengembalikan hak para pejalan kaki di kota Jakarta. Rano menilai fungsi trotoar di Jakarta saat ini tak lagi sesuai dengan penggunaannya.

Akhirnya! Ini Waktu Pramono-Rano Karno Ditetapkan Sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih Jakarta

Rano menjelaskan saat ini trotoar kini justru beralih fungsi digunakan menjadi lahan parkir maupun tempat berjualan. Kondisi itu seperti mengabaikan hak pejalan kaki.

"Trotoar tuh ruang publik penting yang mesti dibalikin fungsinya buat tempat aman dan nyaman buat pejalan kaki," ujar Rano, Minggu 29 September 2024.

Pilgub Bali 2024 Diperkirakan Habiskan Rp70 Miliar, KPU: Kali Ini Sangat Murah

Dia bilang dirinya akan mengembalikan fungsi trotoar kepada fungsi awalnya yaitu untuk para pejalan kaki. Ia menyadari saat ini banyak trotoar di Jakarta yang tak lagi nyaman digunakan. Hal itu karena padatnya kendaraan yang parkir dan maraknya pedagang yang memanfaatkan area tersebut.

"Sayangnya, sekarang banyak trotoar di Jakarta beralih fungsi jadi tempat dagang kaki lima, parkir liar, bahkan dipake motor buat ngindarin macet," jelas Rano. 

Kemenangan Trisal-OME di Pilkada Palopo Terancam Dianulir MK, Ini Alasannya!

Sekretaris Kabinet sekaligus bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno di RS Tarakan, Jakarta Pusat

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

"Ini bukan cuma ganggu pejalan kaki, tapi juga bikin tata kota berantakan dan nambah bahaya buat pengguna jalan," kata eks Gubernur Banten itu.

Dia menuturkan dengan membenahi fungsi trotoar maka akan membuat Jakarta bisa jadi lebih ramah, tertib, dan aman buat semua. "Trotoar harus jadi milik pejalan kaki, bukan yang lain," ujar Rano.

Lebih lanjut, dia menyampaikan pentingnya keseimbangan dalam pembangunan infrastruktur. Sebab, kota metropolitan seperti Jakarta harus memberikan kenyamanan bagi semua warganya. Hal itu termasuk pejalan kaki yang sering kali diabaikan dalam perencanaan infrastruktur kota.

"Ingat, trotoar bukan cuma buat jalan kaki doang, tapi juga jadi simbol kota yang manusiawi dan tertata. Trotoar itu bukan sekadar fasilitas, tetapi hak pejalan kaki," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya