Anies Baswedan Rilis Visi Misinya di Pilgub Jakarta Usai Gagal Nyagub

Anies Baswedan menyampaikan keterangan usai gagal mencalonkan di Pilkada 2024
Sumber :
  • Youtube Anies Baswedan

Jakarta, VIVA – Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan merilis visi dan misinya yang sudah dirancang ketika dirinya sempat diusung sejumlah partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta 2024, hingga akhirnya kandas karena parpol pendukungnya berbalik arah.

Pramono Anung Temui Ketua DPRD Jakarta, Ini yang Dibahas

Hal itu diungkapkan Anies melalui akun twitter 'X' pribadinya yang dikutip Kamis 27 September 2024. Anies menyebut visi dan misi sudah dirancang sejak awal. Dalam visi dan misinya tersebut, Anies menyebut dirinya sudah menyiapkan dua sayap tim.

"Ada dua sayap tim, yang satu mengelola segala kegiatan kampanye, satu lagi menggodok kebijakan. Sayap kebijakan ini sudah bergerak jauh sebelum kami dipastikan dapat tiket," ujar Anies dalam akun pribadinya.

Baleg DPR Tunggu Pemerintah Soal Usulan Kepala Daerah Dipilih DPRD

Anies menyebut bahwa dua sayap tim yang dirancang itu terdiri dari Dewan Pakar yang diketuai oleh Prof. Djohermansyah Djohan, dan wakil ketua Prof. Fasli Djalal, Prof. Didin Damanhuri, dan Mas Marco Kusumawijaya, serta Tim Kebijakan yang bertugas mengompilasi menjadi dokumen, yang dikoordinir oleh pak Tom Lembong bersama tim anak-anak muda cemerlang.

Berstatus Tergugat, KPU Banjarbaru Mangkir Sidang Perdana Sengketa Pilkada di PN

Mereka semua dirancang akan bekerja secara intesif dan serius sejak lama. Tetapi, semua itu sirna ketika dirinya batal maju di Pilgub Jakarta.

"Qadarullah, sesudah ada kepastian kami tidak ikut kontestasi Pilgub, maka proses penyusunan VM (visi-misi) pun dicukupkan. Teriring rasa hormat dan terima kasih kepada semua yang telah ikut menyusun VM ini," kata Anies.

Anies mengakui merilis visi-misi ini hari ini karena berbarengan dengan para pasangan calon (paslon) yang resmi mengikuti kontestasi Pilgub Jakarta 2024, menyetor visi dan misinya ke KPU Provinsi Jakarta.

"Anggap saja sebagai pertanggungjawaban pada publik dan sebagai referensi tambahan dalam menimbang para paslon yang ada," tukas Anies.

Diketahui, yang ikut kontestasi Pilgub Jakarta yakni pasangan Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana dan Pramono Anung-Rano Karno. Ketiga paslon itu sudah resmi ditetapkan sebagai pasangan calon dan telah diberikan nomor urut untuk pasangan calon.

Diketahui, Anies Baswedan sempat diusung PKS, PKB, dan NasDem untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Ketiga partai bahkan sudah memberikan rekomendasi kepada Anies.

Cuaca berubah, ketiga partai yang semula mengusung Anies berbalik arah dengan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus) guna mendukung Ridwan Kamil-Suswono. 

Setelahnya, terdapat sinyal juga bahwa Anies akan diusung oleh PDIP, berpasangan dengan Rano Kano yang merupakan kader internal PDIP. Namun, akhirnya PDIP juga mengalihkan dukungannya dengan mengusung Pramono Anung.

Anies Baswedan mengungkapkan penyesalannya setelah tidak bisa berpartisipasi dalam Pilkada Jakarta 2024, terutama terkait dengan aspirasi masyarakat Jakarta, khususnya mereka yang tergolong miskin. 

Sebagai mantan Gubernur Jakarta, Anies merasa ada tanggung jawab moral yang belum sepenuhnya dipenuhi. Anies mengaku bahwa banyak masyarakat Jakarta, terutama dari kalangan ekonomi bawah yang datang ke Pendopo Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 

Mereka yang datang ke tempat tinggal Anies menyampaikan aspirasi, keinginan serta ingin mengandalkan kepemimpinan Anies lagi yang dinilai mampu memberikan perhatian khusus pada isu-isu kemiskinan dan ketimpangan sosial.  

"Mungkin ada yang tanya ‘Pak Anies ada ga penyesalan tidak mengikuti Pilkada ini?’ Kalau saya ditanya ada penyesalan atau tidak? Ada. Ada penyesalan itu, yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, setelah Pilpres kemarin menyampaikan keinginan, aspirasi untuk kembalikan kondisi yang kemarin dirasakan, yang satu setengah tahun ini hilang," kata Anies dilansir dari YouTube Anies Baswedan pada Jumat, 30 Agustus 2024.
  

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ungkap Sejumlah Dampak Negatif jika Pilkada lewat DPRD

Peneliti bidang politik mengatakan bahwa wacana pemilihan kepala daerah yang dipilih lewat DPRD tidak serta-merta menjamin pengurangan biaya politik secara keseluruhan.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024