Edy Rahmayadi-Bobby Nasution Saling Sindir soal Jalan Rusak, Singgung Mulyono

KPU Sumut menggelar pengundian dan penetapan nomor urut dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dalam Pemilihan Tahun 2024.(B.S.Putra/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA – Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Saling lempar sindiran saat memberikan kata sambutan saat acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dalam Pemilihan Tahun 2024 di Grand Mercure Hotel Medan, Senin malam, 23 September 2024.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Sepanjang pengundian nomor urut tersebut, suasana sudah memanas, saling lempar sindiran antar pendukung kedua paslon dan teriak-teriak yel-yel dalam kegiatan tersebut. 

Termasuk pendukung, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala ikut menyindir Clara Tiktokers yang disebut-sebut sempat dekat sama Bobby Nasution, hingga singgung banjir Kota Medan, blok Medan hingga FUFUFUFAFAFA.

Pantau Uji Coba Makan Gratis di Medan, Bobby Nasution: Lauk Ikan Nila Danau Toba

"Lanjutkan, lanjutkan. Clara, Clara, Clara, Fufufafa," teriak tim pendukung Edy-Hasan, dari sisi kanan meja rapat KPU Sumut.

Walikota Medan, Bobby Nasution.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Usai penarikan nomor urut, Ketua KPU Sumut, Agus Arifin mempersilahkan Bobby Nasution-Surya memberikan sambutannya terlebih dahulu. Paslon nomor urut 1 maju kedepan duluan.

Bobby Sindir Jalan Rusak

Dalam sambutannya, Calon Gubernur Sumut, Bobby Nasution melempar sindiran terlebih dahulu, dengan mengkritik jalan di Sumut.

"Kita sering dengar cerita klasik, kalau kita jalan-jalan dari Aceh dan Sumatera Barat, kalau kita naik mobil kalau sopiri tahu kita kapan sampainya, pas kepala kita terjedut kepala kita di mobil," sindir Cagub nomor urut 1, Bobby Nasution di Grand Mercure Hotel Medan, Senin malam, 23 September 2024.

Bobby Nasution mengungkapkan bahwa Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi luar biasa dan provinsi terbesar di Pulau Sumatera. Sindiran jalan rusak saat Sumut dipimpin oleh Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. 

"Bagus jalan di Aceh dan bagus jalan di Sumatera Barat. Tapi, kita masuk ke Sumut jedot kita, benjol kepala kita. Infrastruktur di Sumut mungkin belum merata," jelas Bobby Nasution. 

Didampingi Cawagubnya, Surya. Bobby Nasution kali ini menyindir paslon nomor urut 2, yang indektik dengan mega proyek infrastruktur Rp 2,7 triliun di era Edy Rahmayadi saat menjabat sebagai Gubernur Sumut. 

"Kalau omongin nomor urut 1 sangat setuju, pak Edy dan Pak Hasan mendapatkan nomor urut 2, karena ingat Rp 2,7 triliun," kata Bobby Nasution.

Sementara Cawagub Sumut nomor urut 1, Surya ikut menyindir soal malaikat tidak punya menantu, yang pernah disampaikan oleh Edy Rahmayadi. 

"Nomor 1 perolehan cukup besar amin, mudah-mudahan Bobby dan Surya dalam lindungan Allah, amin. Karena guru ngaji saya mengajar kalau Malaikat itu gak punya anak apa lagi menantu, betul," kata Surya. 

Singgung Mulyono

Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala di RSUP H Adam Malik, Kota Medan.(B.S.Putra/VIVA)

Photo :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Sementara itu, Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi mengatakan periode kedua keinginan memimpin di Sumut, untuk menyelesaikan pembangunan di Sumut, termasuk peningkatan kualitas jalan.

"Tadi disinggung belum ada jalan belum selesai, karena belum selesai itu kami akan jadi Gubernur Sumut, untuk menyelesaikan. Masih punya rencana tunggu dulu, 5 tahun ke depan," ucap Edy Rahmayadi. 

Disisi wawancara usai acara pengundian nomor urut tersebut, Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengatakan agar Bobby Nasution melihat fakta sebenarnya, mana jalan status Kabupaten/Kota, Provinsi dan Jalan nasional. 

“Infrastruktur yang disebut Bobby, itu soal jalan jalan di perbatasan itu. Itu jalan nasional. Itu jalannya Jokowi yang belum terselesaikan, Mulyono,” ucap mantan Pangkostrad itu.

Diberitakan sebelumnya, proyek pengerjaan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di Sumut senilai Rp2,7 triliun multyears ini. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut progres pengerjaannya 78 persen pada bulan Mei 2024.

Meski Dinas PUPR Sumut memutuskan kontrak pengerjaan dengan PT Wakista Karya yang dinilai lamban pengerjaannya. Sisa 22 persen, tetap dilakukan dengan kontrak baru dan perusahaan baru juga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya