LSI Denny JA: Pemerintahan Jokowi Selama 10 Tahun Berhasil

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil dalam memimpin Indonesia selama 10 tahun. 

Survei: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi RI 2025 di Era Prabowo Bisa Lebih Baik

Dalam surveinya, Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan Jokowi mendapat tiga rapor biru, satu merah dan tiga netral. LSI Denny JA menjawab dengan empat prinsip.

"Hasil analisisnya terdapat 3 rapor biru, 1 rapor merah, 3 netral. Secara menyeluruh, selama 10 tahun memerintah, Jokowi lebih banyak berhasil. Pertama, penilaian harus berbasiskan riset dan data. Kedua, penilaian harus komprehensif, tak hanya satu bidang saja, tapi aneka dimensi sekaligus, ekonomi, politik, hukum dan sosial. Ketiga, dibandingkan tahun pertama Jokowi memerintah dan tahun terakhir (2014 VS 2024)," kata Ardian Sopa dalam keterangan resminya, Selasa, 24 September 2024.

Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

LSI Denny JA merilis survei 10 tahun pemerintahan Jokowi

Photo :
  • Denny JA

"Keempat, kali ini data yang digunakan hanya data yang diberikan oleh lembaga internasional kredibel saja, mulai dari World Bank, Heritage Foundation hingga Transparancy Internasional," sambungnya. 

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Di sisi lain, Ardian Sopa menuturkan tiga rapor biru yang diraih Jokowi yaitu dari  produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita; indeks kebebasan ekonomi; dan indeks kemajuan sosial.

Pada produk domestik bruto (PDB) dan PDB per kapita, lembaga pengukur yakni World Bank. Menurut Ardian, terdapat kenaikan PDB sekitar USD509 miliar dengan rentang waktu 2014-2023.

"2014, PDB per kapita USD891 miliar dan PDB per kapita USD3.477. Pada 2023 PDB USD1,4 triliun dan PDB per kapita USD4.941," jelasnya.

Kemudian terkait indeks kebebasan ekonomi diukur melalui lembaga The Heritage Foundation. Skornya pada 2023 sejumlah 63,5 dengan rangking 53. Sedangkan pada 2014 skor kebebasan ekonomi 58,5 dengan rangking 100.

Sementara rapor biru lainnya diraih dari indeks kemajuan sosial. Data itu diukur melalui Social Progress Imperative.

Skornya pada 2014 sejumlah 61,65 dengan rangking 92. Sedangkan pada 2023 skor kemajuan sosial 67,22 dengan rangking 80.

Rapor Netral dan Merah

Transparency International Indonesia meluncurkan Indeks Persepsi Korupsi 2023

Photo :
  • TII

Sedangkan tiga rapor netral yang diraih Jokowi yaitu diambil dari data indeks persepsi korupsi, indeks kemerdekaan pers, dan indeks kebahagiaan.

Rapor netral juga diukur dari indikator penilaian yang mendapat skor baik tetapi secara rangking turun, begitu juga sebaliknya. Indeks persepsi korupsi didapat dari lembaga Transparency International.

Indeks persepsi korupsi yang diukur dari United Nations Sustainable Development Solutions Network (SDSN) dan Gallup Poll, mendapat skor yang sama pada 2014 dan 2023, yaitu 34. Sementara, rangking pada 2014 mendapat angka 107 dan 2023 mendapat 115.

"Skor naik, rangking turun," ucap Ardian.

Indeks kemerdekaan pers yang diukur dari Reporters Without Borders, mendapat skor 61,85 pada 2014 dan 51,15 pada 2023. Sementara, rangking pada 2014 mendapat angka 132 dan 2023 mendapat 111. "Skor turun, rangking naik," tambah dia.

Sementara, indeks kebahagiaan mendapat skor 5,138 pada 2014 dan 5,568 pada 2023. Sementara, rangking pada 2013 mendapat angka 76 dan 2024 mendapat 80.

Kemudian, satu rapor merah Jokowi diukur dari lembaga Economist Intelligence Unit yang menunjukkan skor 6,95 pada 2014 dan 6,53 pada 2023. Sementara, rangking pada 2013 mendapat angka 49 dan 2024 mendapat 56.

"Ketika rapor nilai yang diakumulasi oleh lembaga tersebut turun termasuk juga rangking ketika dibandingkan dengan seluruh populasi dan rangking dinilai di dunia ini di negara-negara tersebut itu mengalami penurunan, sehingga kita sebut merah," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya