Luluk-Lukmanul Yakin Gaet Perempuan NU-Milenial Jatim: Petahana Ceruknya Tradisional dan Sepuh

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Luluk Nur Hamidah (kiri) dan Lukmanul Khakim (kanan) berpose saat mendaftar di Kantor KPU Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 29 Agustus 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Rizal Hanafi

Jakarta, VIVA – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, yakin mampu menggaet ceruk suara Nahdliyin yang terdiri dari lapisan kaum milenial hingga perempuan dalam Pilgub Jawa Timur.

Pasangan calon tersebut menilai bahwa kedua lapisan ini akan menjadi daya gedor baru untuk calon pemimpin Jawa Timur nantinya.

"Yang paling penting di dalam NU tentu juga punya lapisan-lapisan, di NU itu juga ada generasi milenial, di NU juga ada pemilih pemula, di NU juga ada kelompok-kelompok perempuan kritis," ujar Luluk Hamidah kepada wartawan, Jumat 20 September 2024.

"Nah kita akan mengambil ceruk itu, ceruk-ceruk yang memang kritis, yang penuh dengan semangat kebaruan, dan mereka juga yang umumnya itu suka dengan figur yang baru, yang masih fresh," sambungnya.

Dia menjelaskan, bahwa keinginannya menggaet suara dari dua kelompok yakni milenila dan perempuan NU, sebab ceruk ini tidak menjadi sasaran dua kandidat cagub-cawagub lainnya yang memiliki basis pendukung golongan sesepuh.

"Nah sementara yang diklaim oleh petahana, ini kan ceruk yang memang tradisional dan umumnya yang sepuh-sepuh ya," jelas Luluk.

Tetapi, Luluk juga akan tetap menggaet suara dari golongan sepuh di Jawa Timur. Dia memastikan bahwa dirinya bersama dengan Lukmanul memiliki program untuk mensejahterakan kelompok lansia nantinya.

"Tetapi, isu soal tua dan muda itu justru yang akan kita tarik sebagai kebijakan begitu. Jadi bagaimana isu yang kaitannya dengan yang sepuh, isu yang lansia, itu malah kita akan tarik sebagai bagian dari pendekatan strategi pembangunan," jelas Luluk.

Seminggu Jelang Masa Tenang, Elektabilitas Risma-Gus Hans Stagnan di 20,9% Versi Litbang Kompas

Pasangan yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB itu, mengatakan pihaknya akan menghadirkan kebijakan untuk isu ini. Tidak sekedar dalam rangka mobilisasi massa di pilkada.

"Jadi bukan hanya kita gunakan untuk mobilisasi menjelang pilgub, tetapi kebijakannya enggak diturunkan ke yang kira-kira bisa menyejahterakan para senior citizen itu. Jadi kami enggak khawatir sih soal itu," jelasnya.

Dukung Kemenag Bikin Dirjen Pondok Pesantren, PKB: Sudah Sepatutnya Diayomi Lebih Serius
 Ketua DPP PKB Dita Indah Sari

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

Ketua DPP PKB Dita Indah Sari mengatakan bahwa kenaikan PPN sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan APBN.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024