Dukung RK Temui Anies, Gerindra: Akan Ada Tukar Cerita dan Pengalaman
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Bakal calon gubernur (cagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan eks gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Partai Gerindra menilai keinginan tersebut sebagai langkah yang bagus.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan sebagai bakal cagub sudah seharusnya RK menemui pimpinan-pimpinan Jakarta terdahulu, salah satunya Anies Baswedan.
"Bagus-bagus, sebagai calon gubernur saya kira Pak RK juga harus ketemu dengan orang-orang yang pernah memimpin Jakarta," ucap Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024.
Anies Baswedan (kanan) dan Ridwan Kamil (kiri)
- Instagram @aniesbaswedan
Dengan pertemuan tersebut, Muzani menyebut akan ada cerita pengalaman yang bisa dipetik RK dari Anies Baswedan selama memimpin Jakarta. Termasuk mengetahui sumbangsih Anies terhadap pembangunan di Jakarta.
"Dari situ nanti akan ada pengalaman, akan ada cerita, akan ada masalah yang dibagikan barangkali saja Pak Ridwan Kamil bisa mendengar dan Pak Anies bisa memberi sumbangsih yang berarti bagi pembanguan Jakarta," tuturnya.
RK Ingin Temui Anies
Sebelumnya diberitakan, bakal calon gubernur (cagub) Jakarta, Ridwan Kamil atau RK mengaku ingin bertemu dengan eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan. Rencana pertemuan itu kata RK bukan untuk meminta dukungan di Pilkada Jakarta 2024.
"Saya menyampaikan pesan ingin bertemu dulu (dengan Anies Baswedan), tidak melulu ujungnya meminta dukungan ya," kata Ridwan Kamil kepada wartawan di kawasan Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 16 September 2024.
Bakal calon gubernur (cagub) Jakarta, Ridwan Kamil usai acara Deklarasi Relawan Jaringan Pelayan Masyarakat untuk RIDO, di Jakarta Utara, Senin, 16 September 2024.
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut dirinya ingin bertemu dengan Anies untuk mendapatkan ilmu terkait Jakarta.
"Tapi lebih kami menghargai pemimpin-pemimpin Jakarta yang keilmuannya tentunya kami butuhkan jika kami terpilih,"
Pengamat Anggap Netralitas ASN dalam Pilkada Sesuatu yang Bertentangan
Pengamat politik mengatakan netralitas ASN dalam Pilkada adalah paradoksal: di satu sisi ASN juga warga negara yang memiliki hak pilih tetapi mereka diwajibkan netral.
