Ridwan Kamil Terima Curhatan Kaum Disabilitas, Soal Apa Saja?

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

Jakarta, VIVA - Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil menerima curhatan teman-teman disabilitas di Jakarta.

Maruarar Sebut Suara Pramono-Rano Turun Usai Didukung Anies: Bangunin Macan Tidur

Curhatan diterima Kang Emil selama dua hari berturut-turut sejak Jumat, 13 September 2024 hingga Sabtu, 14 September 2024. 

Pada Jumat, Kang Emil menerima curhatan dalam acara Jejak Langkah Inklusi. Hari ini, giliran Kang Emil menampung curahan hati teman disabilitas terkait belum adanya kesetaraan yang diterima mereka dalam acara Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil (BARK).

Ridwan Kamil Habiskan Rp60 Miliar Buat Kampanye Pilkada Jakarta, Mayoritas Buat APK

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

"Ada aspirasi dari kaum disabilitas, curhatan ibu tadi, yang masih merasa belum mendapatkan kehidupan dan eksistensi warga yang layak," kata Kang Emil usai acara BARK.

Indikator Politik: Elektabilitas Pramono-Rano Ungguli Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta

Kang Emil memastikan curahan hati teman-teman disabilitas bakal ditindaklanjuti jika terpilih menjadi gubernur Jakarta. Kang Emil ingin kaum disabilitas mendapatkan keadilan.

"Tentang perluasan subsidi transportasi, pendidikan, pekerjaan dan lain-lain. Konsep Jakarta berkeadilan itu akan kita maksimalkan kepada kelompok-kelompok yang perlu dilindungi oleh negara," kata Kang Emil.

Sementara pada Jumat, 13 September 2024 kemarin, Kang Emil juga menerima banyak curhatan dari kaum disabilitas saat menyusuri jalanan Jakarta menggunakan TransJakarta bersama teman disabilitas. Setelah menelusuri jalanan Jakarta Kang Emil berbincang langsung dengan puluhan disabilitas di daerah Jakarta Pusat.

"Ingin Jakarta lebih humanis, kira-kira menghormati mereka-mereka yang berbeda ability-nya seperti itu. Kemudian ada curhatan tentang transportasi, hilangnya istilahnya mereka (teman disabilitas) pramusapa, sehingga mereka kesulitan, ibu hamil, lansia disabilitas, enggak ada yang menolong waktu interaksi menuju bus TransJakarta dari haltenya," kata Kang Emil.

"Kadang kadang juga mengimbau lift yang untuk disabilitas jangan dipakai untuk umum, ya kadang-kadang empati itu juga harus dihadirkan lagi," lanjutnya.

Kang Emil menyebut aspirasi dari teman-teman disabilitas akan ditampung untuk kemudian bisa dijadikan rujukan untuk membuat Jakarta lebih ramah terhadap teman-teman disabilitas.

"Mudah-mudahan dalam 5 tahun lebih berkeadilan, lebih humanis dengan perbaikan-perbaikan yang nanti kami lakukan, sesuai dengan aspirasi kaum disabilitas," imbuhnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya